Senin 25 May 2020 16:25 WIB

Lebaran Sri Mulyani: Berbeda, Namun Sama

Pandemi Covid-19 memaksa Sri Mulyani jalankan tradisi keluarga secara virtual.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang sudah menjalankan pekerjaan secara bertanggung jawab dan dedikatif. komitmen, integritas dan kompetensi jajaran Kemenkeu tidak terkompromikan dengan adanya pandemi Covid-19
Foto: istimewa
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang sudah menjalankan pekerjaan secara bertanggung jawab dan dedikatif. komitmen, integritas dan kompetensi jajaran Kemenkeu tidak terkompromikan dengan adanya pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani merasa, lebaran tahun ini memiliki suasana sedikit berbeda, namun tetap terasa sama. Pandemi Covid-19 menyebabkan ia bersama keluarga besar menjalankan tradisi Lebaran yang dilakukan dari tahun ke tahun secara virtual.

Salah satu tradisi keluarga besarnya adalah menyanyikan Nasihat Eyang, lagu ciptaan almarhum Satmoko, ayahanda dari Sri. Ia biasa menyanyikannya bersama anak dan cucu usai bersilaturahmi saat Lebaran.

Baca Juga

Seiring kebijakan social distancing, rutinitas itu harus dilakukan tanpa tatap muka. "Kami tetap bernyanyi bersama lagu Nasihat Eyang. Kolaborasi melalui teknologi dan kreativitas, tali silaturahmi dan kasih sayang keluarga tetap dapat terjaga," kata Sri melalui akun Instagramnya, @smindrawati, Ahad (24/5).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Lebaran virtual 2020 Keluarga besar Satmoko Dimasa Covid-19

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) pada

Sri mengisahkan, saudara kandungnya selalu berkumpul bersama untuk merayakan Lebaran. Dengan bertambah anggota keluarga tradisi lebaran keluarga mereka tidak pernah lekang. Selain menyekar dan membaca surat Yasin untuk almarhum orang tua, keluarga besar Sri juga saling maaf memaafkan melalui sungkeman.

Sri menyebutkan, mereka kerap bertukar cerita disela senda gurau dan permainan kreatif keluarga sebagai ekspresi kasih sayang antar anggota keluarga. Menu favorit sederhana selalu disajikan di atas meja. "Soto ayam pak Man, pecel, bacem tahu tempe iso babat, dan setup pisang Munah," ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.

Meski tidak bisa berinteraksi fisik, Sri memastikan, ia bersama keluarga besar tetap memanjatkan doa Alfatihah dan Yasin untuk para eyang yang telah mendidik untuk menjadi manusia yang telah mengajarkan banyak nilai. Khususnya senantiasa bersyukur kepada sang Pencipta, peduli terhadap sesama dan selalu berbakti pada Nusa Bangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement