REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris memberikan lampu hijau kepada klub Liga Primer Inggris menggelar latihan jarak dekat. Itu setelah pemerintah merilis pedoman tahap kedua tentang latihan untuk atlet. Maka dari itu, kontak pemain saat latihan kini telah diizinkan.
Dilansir dari Nbcsports, Senin (25/5), pedoman tersebut dirilis pada Ahad (24/5) malam waktu setempat. Meski demikian, klub tetap diwajibkan menjalankan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sejak pekan lalu, semua klub telah menggelar latihan latihan dalam kelompok kecil dan menjaga jarak satu sama lain. Liga Inggris bersiap diri melanjutkan sisa kompetisi musim 2019/2020 yang terhenti karena corona.
Meski pedoman tahap kedua telah dirilis, namun belum dijelaskan secara detail tentang pemain pernah terinfeksi virus corona harus dikarantina 14 hari. Hal ini masih akan dibahas lebih rinci dalam beberapa hari mendatang saat pertemuan antara pemerintah dengan Liga Primer digelar.
Gambaran pedoman tahap kedua yang dirilis Pemerintah Inggris antara lain dibolehkan latihan jarak dekat. Itu artinya klib dapat menggelar latihan yang memungkinan adu fisik. Termasuk orang-orang yang ada dalam tim diberikan keleluasan pergerakannya.
Latihan pada tahap ini dinilai sangat penting sebelum memulai kompetisi. Klub dapat melakukan latihan formasi serta mempersiapkan kondisi pertandingan yang berubah di tengah pandemi. Latihan ini juga dibutuhkan untuk keselamatan pemain dan mengurangi risiko cedera selama kompetisi.
Diperkirakan tahapan latihan dimulai dari kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 pemain hingga diikuti oleh semua pemain tanpa jarak. Walaupun demikian, pemerintah tetap mengimbau agar jarak antarpemain tetap diperhatikan sebagai langkah antisipasi.
“Pedoman baru ini menandai fase terakhir dari kembalinya fase bertahap ke proses pelatihan untuk atlet elite, yang dirancang untuk membatasi risiko cedera dan melindungi kesehatan dan keselamatan semua yang terlibat,” kata Menteri Olahraga Inggris, Nigel Huddleston.
Huddleston menegaskan pemerintah akan benar-benar memastikan tentang kesehatan seluruh orang yang terlibat. Sehingga para atlet, pelatih, dan stafnya memiliki kepercayaan diri untuk melanjutkan kompetisi.