REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim arkeolog menemukan sisa-sisa puluhan mammoth atau gajah purba di Meksiko. Temuan ini menjadi dasar pemahaman metode berburu oleh manusia pra sejarah.
Sebelumnya, temuan ini diperoleh sejak November tahun lalu dengan hanya 15 jasad mammoth. Penelitian dilanjutkan hingga jumlah temuan makin bertambah banyak.
Temuan ini tepatnya didapat di dekat kawasan konstruksi bandara internasional Felipe Ángeles. Lokasi ini berada di sebelah utara Ibu Kota Meksiko. Tim arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko menyambut positif temuan ini. Mereka optimistis bisa menggali lebih jauh tentang sejarah manusia hingga 30 ribu tahun lalu.
Koordinator tim arkeolog, Pedro Francisco Sánchez Nava menyebut sudah mendapati 60 sisa-sisa jasad mammoth di tiga area berbeda. Proses ekskavasi sudah dilakukan sejak tahun lalu di lokasi yang pernah menjadi danau purba Xaltocan.
Temuan arkeolog mencakup mammoth jantan, betina dan anak-anaknya. Kuat dugaan, mammoth tersebut dijadikan pertandingan berburu.
"Memang saat itu manusia tidak dilarang untuk mengambil keuntungan dari makhluk besar itu, apalagi ketika mereka terjebak di lumpur (danau)," kata Sánchez dilansir dari New York Times pada Selasa, (26/5).
Di sisi lain, tim arkeolog juga menemukan kuburan 15 orang di lokasi yang sama. Diduga,mereka adalah petani yang hidup di zaman pra hispanik. Sebab mereka dikuburkan dengan pot, mangkuk dan peralatan dari tanah liat.