Rabu 27 May 2020 19:05 WIB

Ditunjuk Jadi Percontohan New Normal, Sekda: DIY Belum Siap

Sekda menyatakan DIY paling cepat bisa menerapkan new normal pada Juli.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nur Aini
Warga berada di pintu masuk kampung yang ditutup di Terwilen, Margodadi, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (26/5/2020). Sebagian kampung di DIY saat Idul Fitri 2020 ini tidak menerima tamu sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warga berada di pintu masuk kampung yang ditutup di Terwilen, Margodadi, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (26/5/2020). Sebagian kampung di DIY saat Idul Fitri 2020 ini tidak menerima tamu sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, saat ini DIY belum siap untuk menerapkan new normal atau kenormalan baru meski menjadi salah satu provinsi yang ditunjuk pemerintah pusat untuk menjadi percontohan penerapan "The New Normal" di Indonesia. 

Sebab, penularan Covid-19 di tengah masyarakat masih terjadi di DIY. Walaupun, pada 25 dan 26 Mei kemarin tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 baru.

Baca Juga

"Kita masih akan memantau perkembangan ke depan, apakah bisa mempertahankan atau tidak yang penambahan positif. Itu nanti akan menjadi dasar regulasi penetapan kondisi DIY," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (27/5).

Selain itu, kondisi kesehatan dan sosial ekonomi juga menjadi dasar yang harus dipertimbangkan untuk penerapan The New Normal. Meski saat ini DIY masih belum siap untuk menerapkan new normal, tetapi direncanakan untuk dapat diterapkan pada Juli 2020 mendatang.