REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Para orang tua diminta melindungi anak-anaknya dengan memberikan perhatian khusus agar tidak terpapar Covid-19. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penerapan pola hidup bersih dan keamanan bagi anak-anak.
Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan sosialisasi dan edukasi secara intensif terhadap protokol Covid-19. "Kedisipilinan terhadap protokol Covid-19 harus tetap diterapkan, terutama terhadap anak-anak," ujar Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di NTB, Rabu (27/5).
Data terakhir dari Tim Gugus Tugas Penangana Covid-19 Kota Mataram pada 27 Mei 2020, pukul 12.00 Wita mencatat dari 192 orang yang terpapar positif Covid-19, terdapat 13 orang anak usia 0-5 tahun. Ada juga delapan anak usia 6-12 tahun, dan 12 anak usia 13-18 tahun.
Dari 192 kasus positif Covid-19 tersebut, 92 di antaranya masih dalam perawatan, 97 dinyatakan sembuh dan tiga orang meninggal. Sementara, orang tanpa gejala sebanyak 443, pasien dalam pengawasan (PDP) 224 dan orang dalam pemantauan 19.
Menurut Mohan, data kasus Covid-19 di Kota Mataram yang kembali meningkat itu, menjadi indikasi masih perlu perhatian dan penanganan bersama terhadap kasus Covid-19. "Harusnya kita tidak melonggarkan diri terhadap protokol yang sudah ada, kendati jumlah kasus di Mataram pernah sempat landai," ujarnya.
Di sisi lain, Mohan juga tidak menampik suasana kebatinan menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam menyikapi kondisi pendemi Covid-19. Di mana masyarakat saat ini sudah mulai bosan dan jenuh, serta adanya faktor kebutuhan ekonomi yang menjadi pendorong masyarakat "melanggar" protokol Covid-19.
Dia mengatakan, meski begitu, pemerintah tetap melakukan sosialisasi karena gejala pandemi Covid-19 ini belum selesai. "Sehingga diperlukan lagi tingkat kedisiplinan yang lebih kuat, terutama terhadap anak-anak agar mereka tidak menjadi korban," kata dia. Mohan berharap era normal baru bisa tercapai dan harmoninasi kehidupan masyarakat bisa kembali pulih.