Kamis 28 May 2020 12:21 WIB

Tidak Makan Daging, Tyson Klaim Seperti Gladiator Romawi

Mike Tyson mengklaim para gladiator romawi adalah vegan.

mike tyson
Foto: youtube
mike tyson

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mike Tyson mendapat manfaat berupa tubuh sehat dan kekar dari upayanya menjalani gaya hidup veganisme selama sepuluh tahun terakhir. Namun, mantan juara dunia tinju kelas berat ini mengklaim juga mendapat pembenaran dari segi sejarah.

Iron Mike, julukan Mike Tyson, dikenal suka membaca sejarah terutama tentang para tentara perang zaman dahulu seperti Napoleon dan Sun Tzu. Dari hasil bacaannya tentang sejarah tersebut, Tyson terkadang mengambil kesimpulan untuk membenarkan apa yang dilakukannya.

Baca Juga

Termasuk keputusannya menjalani gaya hidup sehat veganisme, yakni tidak makan daging-dagingan sekalipun. Dalam wawancara dengan ABC News yang dikutip mmanytt.com pada Rabu (27/5), Tyson tidak lagi mengejutkan ketika mengatakan bahwa para gladiator Romawi di masanya dulu adalah kaum vegan.

‘’Saya mendapati gladiator-gladiator terhebat di masa Romawi, mereka semua adalah vegan. Mereka bertarung sampai mati,’’ kata 'The Baddest Man on the Planet' dalam wawancara tersebut. 

‘’Ketika dilihat sumsum tulangnya dan diteliti, maka diketahui bahwa mereka adalah para vegan,’’ kata Tyson yang di Indonesia dikenal dengan julukan Si Leher Beton. ‘’Karena, tidak ada partikel daging yang terkandung dalam sumsum tulang mereka.’’ 

VIDEO: Ngeri, Tonjokan Mike Tyson Masih Eksplosif Sekali

VIDEO: Striker Spurs Ketakutan Saat Wawancarai Mike Tyson

Tidak dapat dipastikan kebenaran dari ucapan Tyson tersebut. Tapi, gaya hidup veganisme setidaknya sudah membuat Tyson lebih sehat dan tetap kekar.

Gaya hidup veganisme memang sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Joaquim ‘Joker’ Phoenix dan Leonardo ‘Titanic’ DiCaprio adalah kaum vegan. Petarung MMA, Nick dan Nate Diaz, juga tidak makan daging-dagingan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement