REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan konsep dalam menyambut era new normal. Konsep yang disiapkan utamanya mengatur aktivitas masyarakat di ruang dan pelayanan publik, seperti di mal dan sekolah.
Fikser menyatakan, Pemkot Surabaya juga telah mengundang stakeholder untuk mendiskusikan penerapan new normal tersebut. “Pemkot punya konsep (new normal) adalah disusun dari masing-masing pemerintah daerah,” kata Fikser di Surabaya, Kamis (28/5).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, kata Fikser, juga memiliki konsep besar new normal yang nantinya akan disosialisasikan kepada masyarakat Kota Pahlawan. Meski, Fikser enggan membuka secara rinci konsep yang disiapkan. Dia hanya memastikan, konsep yang disiapkan telah didiskusikan dengan stakeholder terkait.
“Tentu Bu Risma mempunyai konsep besar, tapi beliau membuka ruang konsep itu diujikan bersama asosiasi, LSM, pengamat, untuk terlibat semua. Baru (nanti) konsep itu disampaikan kepada publik warga Kota Surabaya,” ujar Fikser.
Fikser melanjutkan, konsep new normal juga disiapkan untuk sekolah-sekolah. Konsep yang disiapkan seperti pelajaran kelas yang terus bergantian, peraturan bagaimana standar siswa saat masuk kelas seperti dilakukan penjemputan, melakukan tahapan cuci tangan, dan sebagainya.
"Ini konsep boleh kita bangun, tapi konsep ini akan terus dibicarakan pakar-pakar pendidikan, LSM, pengamat, dan lainnya,” kata Fikser.
Selain itu, kata Fikser, Pemkot Surabaya bahkan mulai menyiapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung dan melancarkan new normal di lingkungan sekolah. Di antaranya menyiapkan armada bus untuk antar-jemput siswa. “Saat ini Bu Risma sudah siapkan beberapa armada untuk penjemputan anak-anak sekolah,” kata Fikser.
Fikser menegaskan, semua konsep new normal yang disiapkan, masih dalam pembahasan dan belum final. Maka dari itu, semua konsep tersebut belum bisa disosialisasikan secara rinci kepada masyarakat.
"Kenapa Bu Risma tidak berbicara ini dulu, konsep harus dimatangkan sambil beliau khawatir sekali perjuangan teman-teman medis menyembuhkan dan memutuskan mata rantai (Covid-19) di masing-masing rumah sakit,” ujar Fikser.