Kamis 28 May 2020 20:38 WIB

Penerbangan Pengecualian di Jambi Diperpanjang Hingga 7 Juni

Semula, penerbangan pengecualian hanya sampai 31 Mei di Jambi.

Bandara Sultan Thaha, Jambi. Penerbangan pengecualian yang semula hingga 31 Mei diperpanjang hingga 7 Juni 2020 di Jambi.
Foto: jambiprov.go.id
Bandara Sultan Thaha, Jambi. Penerbangan pengecualian yang semula hingga 31 Mei diperpanjang hingga 7 Juni 2020 di Jambi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Penerbangan pengecualian di masa pandemi Covid-19 di Bandara Sultan Thaha Jambi diperpanjang hingga 7 Juni 2020. Selama tiga pekan, ada beberapa kali penerbangan pengecualian dari dan ke Jambi, baik itu angkutan untuk penumpang maupun angkutan barang atau cargo.

"Penerbangan pengecualian yang semula hingga 31 Mei diperpanjang hingga 7 Juni 2020," kata Eksekutif General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, M Hendra Irawan di Jambi, Kamis.

Baca Juga

Menurut Hendra, dalam sepekan ada dua sampai tiga kali penerbangan selama penerbangan pengecualian diberlakukan. Namun penumpang yang melakukan perjalanan tersebut tidaklah banyak.

“Jika dibandingkan dengan hari biasa dalam keadaan normal, jelas penerbangan di bandara menurun drastis, biasanya dalam satu hari ada 50 sampai 52 penerbangan dari dan ke luar Jambi, namun saat ini dalam sepekan hanya ada dua sampai tiga kali penerbangan,” kata Hendra.

Bandara Sultan Thaha masih menunggu instruksi selanjutnya terkait aktivitas di bandara setelah tanggal 7 Juni. Saat itu, "new normal" di masa pandemi Covid-19 kabarnya akan mulai diterapkan.

Penerbangan pengecualian tersebut hanya untuk masyarakat yang memiliki kepentingan khusus. Termasuk di antaranya bagi masyarakat yang melakukan perjalanan dinas, masyarakat yang sedang tertimpa musibah, seperti sedang sakit membutuhkan perawatan ke luar daerah atau warga yang hendak melayat karena saudara intinya meninggal dunia.

Meski demikian, masyarakat yang akan melakukan penerbangan pengecualian tersebut harus melengkapi syarat-syarat yang telah di tetapkan. Bagi yang akan melakukan perjalanan dinas harus menunjukkan surat perjalanan dinasnya.

Selain itu, di pintu masuk bandara penumpang akan menjalani sejumlah protokol kesehatan untuk memastikan penumpang dalam keadaan sehat dan tidak terinfeksi Covid-19. Hendra mengatakan, di bandara saat ini ada posko kesehatan.

"Setiap penumpang yang akan melakukan penerbangan akan menjalani pemeriksaan di posko tersebut,” kata Hendra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement