REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO--Empat warga di Kabupaten Gorontalo Utara, positif hasil tes cepat (rapid test). Mereka mulai menjalani karantina di gedung isolasi yang disiapkan pemerintah kabupaten setempat.
"Keempatnya sudah masuk gedung isolasi dan akan menjalani masa karantina selama 14 hari, usai mengikuti swab tes di rumah sakit Zainal Umar Siddiki," ujar kepala Puskesmas Dambalo, Rahmatia Manasa, di Gorontalo, Kamis (28/5).
Keempatnya menjalani tes cepat skrining setelah kepala keluarga (KK) berinisial SD, yang menghuni satu unit rumah semi permanen di Dusun Tengah, Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito itu, melakukan perjalanan dari Manado, Sulawesi Utara ke Paguyaman, Kabupaten Gorontalo. Kemudian yang bersangkutan memilih berlebaran di rumahnya yang dihuni 7 anggota keluarga lainnya.
Pascasholat Idul Fitri, SD mengalami sesak nafas. Kemudian, hal itu dilaporkan warga ke Gugus Tugas Covid-19 kabupaten, melalui salah satu pejabat daerah di desa tersebut, untuk mendapatkan penanganan awal.
Empat orang yang dikarantina, masing-masing NN (71) dengan penyakit penyerta gatal-gatal kronis di telapak tangan, SD (49) pelaku pejalan, MA (52) dan YS (20) sementara menjalani masa kehamilan anak pertama. Sementara empat anggota keluarga lainnya, yaitu dua orang dewasa dan dua orang anak-anak, hasil tes cepatnya nonreaktif atau negatif.
Namun keempatnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan menjalani karantina di rumah dengan pengawasan pihak puskesmas. Keempat orang yang telah menjalani swab, dikarantina di fasilitas gedung karantina yang disiapkan pemerintah kabupaten. Yaitu gedung puskesmas lama di Kecamatan Anggrek, yang biasa disebut puskesmas Anggrek lama.
Harapannya kata dia, semoga mereka yang reaktif atau positif tes cepat, hanya karena ada penyakit penyerta. "Doa ini selalu kami panjatkan di setiap penanganan ODP yang ada di wilayah pelayanan puskesmas Dambalo, termasuk kepada keempatnya yang diharapkan negatif swab," tegasnya.