Senin 01 Jun 2020 12:41 WIB

Sebuah Truk Tangki Terobos Ribuan Demonstran di Minneapolis

Tidak ada yang terluka dalam insiden penerobosan truk tangki di Minneapolis.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Para pengunjuk rasa berdemonstrasi di dekat Kantor Polisi Minneapolis, Minnesota, Kamis (28/5).
Foto: AP / John Minchillo
Para pengunjuk rasa berdemonstrasi di dekat Kantor Polisi Minneapolis, Minnesota, Kamis (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS -- Sebuah truk tangki menerobos ribuan orang yang berunjuk rasa atas kematian George Floyd di jalan raya Minneapolis pada Ahad (31/5) waktu setempat sebelum para demonstran menyeret si sopir dan memukulinya.

Menurut saksi dan cicitan Departemen Keamanan Publik Minnesota (MNDPS) di Twitter, tampaknya tak ada pengunjuk rasa yang terluka ketika truk menghampiri mereka di I-35 dengan membunyikan klakson sehingga membubarkan kerumunan sebelum akhirnya truk berhenti. Polisi langsung tiba di lokasi dan menangkap si sopir truk, yang dibawa ke rumah sakit setempat tanpa adanya luka serius.

Baca Juga

"Tindakan yang sangat mengganggu oleh seorang sopir truk di I-35W, menghasut kerumunan pengunjuk rasa damai," cicit MNDPS.

Video menunjukkan truk tersebut memiliki logo "Kenan Advantage Group", perusahaaan transportasi yang berbasis di Ohio, di bagian samping truk. Pihak perusahaan tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar.

MNDPS tidak mengidentifikasi si sopir. Namun, Patroli Negara Bagian Minnesota dan Biro Penahanan Kriminal Minnesota sedang mendalami insiden tersebut sebagai perkara pidana.

George Floyd adalah pria Afrika-Amerika yang tewas pada Senin pekan lalu. Dia meninggal setelah dipiting dan dijepit lehernya dengan menggunakan lutut oleh petugas kepolisian Minneapolis. Floyd ditangkap karena dilaporkan menggunakan uang palsu pecahan 20 dolar AS.

Namun, dalam video yang viral di media sosial, Floyd tampak mengerang kesakitan karena lehernya dipiting menggunakan lutut saat proses penangkapan berlangsung. Floyd meminta tolong kepada petugas agar mengangkat lututnya karena dia tidak bisa bernapas. "Saya tidak bisa bernapas, saya tidak bisa bernapas, tolong," kata Floyd.

Namun petugas yang menindih leher Floyd menggunakan lututnya mengabaikannya. Dia terus memiting Floyd yang semakin tak berdaya. Tak lama setelah itu, Floyd terkulai lemas. Dia tewas saat dibawa ke rumah sakit.

Aksi polisi itu segera memantik kemarahan masyarakat Minneapolis, terutama komunitas Afrika-Amerika. Saat ini demonstrasi telah meluas ke sejumlah wilayah di AS.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement