Senin 01 Jun 2020 17:45 WIB

Positif Covid-19 di Lampung 135, Sembuh 74 Orang

Terdapat tambahan dua pasien positif Covid-19 di Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung hingga Senin (1/6) sebanyak 135 orang, sedangkan pasien positif yang telah sembuh menjadi 74 orang, dan meninggal dunia masih tetap 11 orang.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Senin (1/6), terdapat tambahan 2 orang pasien positif Covid-19. Kedua pasien tambahan positif tersebut berasal dari Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung yang telah masuk zona merah penyebaran Covid-19 di Lampung saat ini jumlah pasien positifnya 56 orang, meninggal 7 orang, dan sembuh 27 orang.

Sedangkan pasien positif yang sembuh bertambah 3 orang lagi menjadi 74 orang. Sehari sebelumnya Ahad (31/5), jumlah pasien positif yang sembuh bertambah empat orang dari Lampung Tengah 3 orang, Pesawaran 1 orang.

Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 111 orang, sama seperti sehari sebelumnya. Sedangkan PDP yang sembuh bertambah 1 orang menjadi 73 orang, sedangkan PDP meninggal dunia 21 orang, dan masih dirawat 17 orang.

Sementara jumlah Orang dalam Pengawasan (ODP) bertambah 9 orang dari 3.170 orang menjadi 3.179 orang.ODP yang selesai dipantau 14 hari masih bertambah 13 orang menjadi 3.130 orang, dan masih dipantau 42 orang, dan ODP meninggal Dunia tetap 7 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, kasus penularan virus corona masih didominasi klaster Gowa (Sulawesi Selatan) dan Temboro (Magetan, Jawa Timur). “(Klaster) Gowa dan Temboro masih menduduki jumlah yang sama (tinggi),” kata Reihana kepada wartawan di Bandar Lampung, Senin (1/6).

Dia mengungkapkan, ada lima klaster yang menjadi penularan Covid-19 di Lampung. Pertama, klaster wilayah terjangkit sebanyak 34 kasu, klaster khusus tersendiri 20 kasus, klaster Gowa 30 kasus, klaster Bengkulu 4 kasus, dan klaster Temboro 30 kasus.

Menurut dia, yang terbanyak penularan berdasarkan hasil tracing sebanyak 34 kasus dari klaster wilayah terjangkit. Artinya, ada kontak dari orang luar Lampung yang berasal dari daerah terjangkit Covid-19.

Mengenai penghapusan klaster setelah tidak ada yang tertular lagi, Reihana, yang juga kepala Dinkes Lampung menegaskan tidak penghapusan klaster yang telah ditetapkan. “Dalam sistem data Covid-19, sejak dari awal tidak ada satupun data yang terhapus. Klaster tidak akan pernah terhapus,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement