Senin 01 Jun 2020 23:41 WIB

Bupati Purwakarta: Tempat Wisata akan Dibuka Bertahap

Bupati menyatakan tempat wisata di Purwakarta belum dibuka secara total.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di objek wisata Cikao Park, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020). Penyemprotan disinfektan tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di objek wisata Cikao Park, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020). Penyemprotan disinfektan tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA, JABAR -- Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyatakan tempat wisata di daerahnya belum dibuka secara total meski akan diterapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau normal baru (new normal).

"Pembukaan tempat wisata akan dibuka secara bertahap jika sudah berlakku fase 'new normal'," katanya, di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (1/6).

Ia mengatakan untuk tahap awal nantinya akan dibuka terlebih dahulu wisata kuliner, disusul tempat wisata lainnya. Bupati yang biasa disapa Ambu Anne ini mengaku penerapan AKB di daerahnya masih menunggu keputusan beserta petunjuk teknisnya.

Ia menyampaikan jika sudah ada petunjuk teknisnya tempat wisata akan dibuka secara bertahap. Tapi jika sudah buka tetap akan menerapkan protokol kesehatan.

Selain tempat wisata, jika AKB diterapkan sejumlah pusat perbelanjaan dan pertokoan di Purwakarta juga akan dibuka kembali. "Sekarang ini sedang dipersiapkan penerapan AKB dengan menerapkan protokol keehatan secara ketat," katanya.

Menurut dia, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan sebelumnya mampu menekan penularan Covid-19. Tapi di sisi lain juga menyebabkan berbagai aspek kehidupan ikut terdampak.

Karena itu perlu dilakukan relaksasi penerapan PSBB atau penerapan normal baru atau yang disebut juga AKB dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk di pusat perbelanjaan dan pertokoan, demikian Anne Ratna Mustika.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement