Selasa 02 Jun 2020 11:37 WIB

Pemakaman Pasien Covid-19 di Tangsel Menurun Drastis

Disperkimta menyebut kematian pasien Covid-19 di Tangsel tinggi bulan Maret-April

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang petugas kesehatan (kiri) mengenakan alat pelindung diri saat menancapkan nisan pada makam jenazah yang dikuburkan dengan protokol kesehatan COVID-19. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel mencatat pemakaman pasien Covid-19 menurun drastis. Saat ini pemakaman dengan protokol Covid-19 sudah berkurang dibandingkan dua bulan sebelumnya.
Foto: Antara/FB Anggoro
Seorang petugas kesehatan (kiri) mengenakan alat pelindung diri saat menancapkan nisan pada makam jenazah yang dikuburkan dengan protokol kesehatan COVID-19. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel mencatat pemakaman pasien Covid-19 menurun drastis. Saat ini pemakaman dengan protokol Covid-19 sudah berkurang dibandingkan dua bulan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel mencatat pemakaman pasien Covid-19 menurun drastis. Saat ini pemakaman dengan protokol Covid-19 sudah berkurang dibandingkan dua bulan sebelumnya.

Untuk diketahui angka kematian akibat kasus Covid-19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, tergolong sangat tinggi. Menurut data Disperkimta jumlahnya mencapai seratus lebih yang terjadi pada bulan Maret dan April.

“Sekarang paling banyak dua orang (pemakaman dengan protokol Covid-19), sering kali juga engga ada sama sekali,” kata Kepala Seksi Pemakaman Disperkimta Tangsel Nazmudin, saat dikonfirmasi Selasa (2/6).

Dirinya melanjutkan pada masa awal pandemi terutama puncak terjadinya Covid-19 sejumlah petugas pemakaman sangat kewalahan. Sebab dalam per hari prosesi pemakaman jenazah dengan protokol covid-19 bisa sampai empat hingga lima kali pemakaman.

Sementara, Kepala UPT TPU Jombang Tabroni mengatakan hingga hari ini jumlah warga yang telah dimakamkan di TPU Jombang dengan menggunakan protokol Covid-19 tercatat 112 orang. Namun ia memastikan tidak semua jenazah tersebut merupakan pasien positif.

"Belum tentu semua Covid-19. Cuma protap saja. Karena, kalau protap sama dan harus menunggu hasil lab semingguan. Dinas Kesehatan yang punya data hasil lab. Tetapi rata-rata belum ada yang dibongkar lagi," kata Tabroni.

Lebih lanjut, Tabroni membenarkan volume pemakaman saat ini sudah mulai menurun. Tercatat untuk hari ini sedikitnya ada dua jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 sesuai permintaan dari rumah sakit.

"Kalau lagi ramai bisa sampai lima orang sehari. Tetapi sekarang belum tentu sehari ada. Hari ini saja ada dua yang dimakamkan dengan menggunakan protokol Covid-19. Kalau rata-rata perhari belum tentu, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya," tutur Tabroni.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement