REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Filantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program pembiayaan usaha bagi ibu rumah tangga, Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) pada Selasa (2/6). ACT menargetkan hingga satu juta usaha mikro yang akan dibantu hingga pada akhir tahun, di tengah pandemi Covid-19.
"Target bulan ini lebih dari 10 ribu yang akan kami berikan bantuan, sampai akhir Desember sampai satu juta UMKM yang akan dibantu, tiap bulan akan dibantu, beasiswa anak dibantu, kami yakin tahun ini yang pertama yang akan bangkit usaha mikro," kata Presiden ACT, Ibnu Khajar, melalui konfrensi pers lewat Zoom, pada Selasa (2/6).
Ibnu Khajar mengungkapkan, pada Ramadhan seluruh dunia dikagetkan dengan adanya pandemi Covid-19. Masyarakat diminta untuk tetap dirumah, untuk menghidari virus corona. Mereka tidak memiliki banyak bekal selama di rumah.
Untuk itu ACT meluncurkan kegiatan operasi pangan yang nominalnya hingga kini mencapai Rp 200 miliar bantuan. Usai ramadahan, pandemi ini juga masih belum berakhir, ini berdampak luas pada semua sektor ekonomi.
Sebagian tulang punggung keluarga sudah tidak bekerja lagi, mereka terpaksa harus dirumahkan. Untuk itu ACT berupaya membantu ekonomi keluarga lewat para ibu rumah tangga.
"Sahabat UMI, ibu-ibu yang mengelola, biarkan bapak-bapak tetap bekerja, agar keluarga tetap memiliki optimisme. Bapak-bapak bisa membantu bagi yang belum memiliki usaha. Kalau bekerja cepat, ini akan menjadi penopang ekonomi keluarga, jadi ini adalah keberkahan," ucap Ibnu.
Di samping itu, Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin menyampaikan bahwa musibah pandemi ini terjadi karena takdir Allah SWT. Untuk itu manusia wajib mengimani takdir yang diberikan.
"Kita menyaksikan berapa juta masyarakat kehilangan pekerjaan dan perusahaan tidak bisa bangkit lagi. Kita yang mengimani Allah SWT, ada rahmat, lembaga akan memulai sebuah pekerjaan yang jauh lebih menantang, bersama mengatasi kemiskinan umat, masya Allah," ucap Ahyudin.
Ia mengatakan, program Sahabat UMI diluncurkan agar perbaikan ekonomi dapat cepat terselesaikan. Para ibu rumah tangga sebenarnya sudah lama menjadi mujahid, sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
"Hari ini kita tersadarkan, boleh jadi Insya Allah perbaikan ekonomi bisa dimulai dari ekonomi keluarga dan dimotori oleh ibu-ibu," ucap Ahyudin.