REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), resmi mempermanenkan striker asal Argentina, Mauro Icardi. PSG telah mencapai kesepakatan dengan Inter Milan terkait transfer Icardi pada Ahad (31/5).
Selama dipinjamkan, Icardi telah mencatatkan 20 gol dalam 31 penampilan. Itu sudah cukup untuk meyakinkan juara Prancis tersebut untuk mempermanenkannya.
Mengutip dari Marca, Selasa (2/6), berikut adalah sejumlah poin yang dapat diambil dari transfer Icardi di tengah keadaan luar biasa yang saat ini dihadapi dunia, di luar olahraga.
- Penurunan harga 30 persen
Saat PSG dan Inter menyetujui peminjaman Icardi, kesepakatan itu dapat dibuat permanen dengan nilai 70 juta euro, yang tampaknya merupakan harga yang wajar pada saat itu. Tetapi hanya sembilan bulan setelah itu, pemain terpaksa dijual meskipun kurang 20 juta euro dari yang dijanjikan. PSG mengeluarkan 50 juta euro untuk merekrutnya, meskipun ada kemungkinan untuk meningkat menjadi 58 juta euro melalui variabel.
- Kekuatan PSG
Sementara sebagian besar klub besar Eropa dengan hati-hati melihat ke arah jendela transfer, PSG mampu membuang 50 juta euro untuk satu pemain. Meskipun belum diketahui bagaimana pembayaran itu akan dilakukan, dan bisa saja itu dicicil, namun perlu dicatat bahwa PSG telah menyetujui jumlah tersebut.
- Inter, Lautaro Martinez, dan Barcelona
Penjualan Icardi tidak akan berdampak pada apa yang terjadi dengan rekan senegaranya dan mantan rekan setimnya di Inter. Itu, bagaimanapun, memperkuat posisi Inter dalam negosiasi dengan Barcelona dan Inter lebih cenderung mampu menuntut mendekati klausul rilis 111 juta euro. Jika Lautaro dijual, Nerazzurri akan memiliki banyak uang di bank, tetapi harus menghabiskannya dengan bijak untuk menemukan mitra yang melengkapi Romelu Lukaku.