REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) dari stasiun Depok ke Bogor bernama Ratih Melly (25 tahun) mengatakan keadaan di stasiun dan di dalam gerbong sangat ramai penumpang. Ia tetap berdiri dan berdesakan sesama penumpang.
"Pas berangkat tadi dari Depok ke Bogor area stasiun padat banget dan di dalam keretanya juga. Kalau pulang juga sama nih sekitar 17.00 WIB. Apalagi pas keluar dari gerbong kereta mau enggak mau berdesekan," kata Ratih kepada Republika, Selasa (2/6).
Menurutnya, keadaan paling ramai saat di stasiun Bogor. Penumpang menumpuk karena kereta berangkat bergantian. "Peraturan physical distancing gak ngaruh banget sih. Kesadaran diri aja," kata dia.
Ia menambahkan, di kereta campuran, penumpang pria maupun wanita berdesakan. Karena padatnya, tidak ada ruang buat mereka untuk berjarak.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan menyiapkan sejumlah prosedur bagi karyawan maupun pengguna KRL dalam situasi normal baru. Salah satunya adalah penumpang dilarang berbicara langsung maupun bicara lewat telepon selama melakukan perjalanan dalam kereta.
Karena sarana penularan virus corona tipe baru melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran mulut dan hidung saat batuk, bersin, maupun berbicara. KCI akan tetap menjalankan protokol kesehatan pada moda transportasi publik yang sudah berjalan selama ini. Semua orang wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL. Selain itu, terdapat pemeriksaan suhu tubuh penumpang dan penerapan jaga jarak sesuai dengan marka-marka yang ada di area stasiun ataupun kereta.
Untuk makin memungkinkan kondisi jaga jarak, pada waktu-waktu tertentu, saat padat pengguna, akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun sehingga jumlah orang yang berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali. Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun.