Rabu 03 Jun 2020 07:55 WIB

Protein Plasma Darah Bantu Takar Level Keparahan Covid-19

Tingkat keparahan pasien Covid-19 bisa diprediksi dari protein plasma darahnya.

Sampel darah untuk tes virus corona (ilustrasi). Peneliti mengungkap bahwa pengujian terhadap protein plasma darah bisa membantu memprediksi level keparahan pasien Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Sampel darah untuk tes virus corona (ilustrasi). Peneliti mengungkap bahwa pengujian terhadap protein plasma darah bisa membantu memprediksi level keparahan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa peneliti berhasil memetakan 27 protein penting dari plasma darah pasien Covid-19 yang diyakini dapat jadi acuan bagi dokter untuk memperkirakan seberapa parah kondisi para pasien. Tiga protein yang berhasil dipetakan itu terhubung dengan interleukin IL-6, protein penyebab peradangan dan diyakini dapat jadi penanda untuk gejala penyakit Covid-19 parah.

Dalam hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal Cell Systems, Selasa, peneliti dari Francis Crick Institute di Inggris dan Charite Universitaetsmedizin Berlin di Jerman menemukan tiap pasien Covid-19 memiliki kadar protein yang berbeda dalam darahnya. Jumlahnya bergantung dari tingkat keparahan penyakit yang diderita.

Baca Juga

Petunjuk itu dapat berguna dokter saat memeriksa pasien dan memperkirakan tingkat keparahan penyakit yang diderita, menurut para peneliti. Temuan itu juga dapat menjadi titik tolak baru untuk pengembangan obat Covid-19, penyakit menular yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020 menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Penyakit itu sejauh ini telah menewaskan lebih dari 374 ribu jiwa di seluruh dunia dan menyerang lebih dari 6,7 juta jiwa.

Sejumlah dokter dan para ahli mengatakan, pasien Covid-19 mengalami gejala penyakit yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali, sementara pasien lainnya membutuhkan perawatan dan sisanya mengalami gejala penyakit parah.

"Adanya tes yang dapat membantu dokter menentukan seorang pasien Covid-19 berpotensi mengalami masa kritis atau tidak sangat penting dilakukan," kata seorang ahli biologi molekuler di Crick Institute, Christoph Messner.

Sebagai salah satu periset pada studi protein darah pasien Covid-19, Messner menjelaskan, pemeriksaan semacam itu dapat membantu dokter menangani pasien dengan kondisi kesehatan berbeda. Dokter juga dapat menentukan pasien mana yang paling berisiko dan membutuhkan layanan perawatan intensif.

Tim riset, yang salah satunya diketuai Messner, menggunakan metode spektometri massa (mass spectometry) untuk memeriksa secara cepat keberadaan dan jumlah beberapa jenis protein pada plasma darah dari 31 pasien Covid-19 di rumah sakit Charite, Berlin. Hasil tes itu kemudian dibandingkan dengan protein pada plasma darah 17 pasien lainnya di rumah sakit yang sama, serta 15 orang yang sehat sebagai pembanding eksperimen.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement