Kamis 04 Jun 2020 12:54 WIB

Enkripsi Zoom Hanya akan Diberikan untuk Pengguna Berbayar

Pengguna Zoom gratis tidak akan mendapatkan enkripsi end to end.

Rep: Noee Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Aplikasi video konferensi Zoom.
Foto: EPA
Aplikasi video konferensi Zoom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - ZOOM akan meluncurkan end-to-end encryption untuk pengguna yang membayar aplikasi konferensi videonya. Panggilan antara pengguna klien gratis tidak akan dilindungi oleh enkripsi.

“Kami juga ingin bekerja sama dengan FBI, dengan penegak hukum setempat jika beberapa orang menggunakan Zoom untuk tujuan yang buruk,” ujar CEO Eric Yuan, seperti yang dilansir dari Computing, Kamis (4/6).

Baca Juga

Yuan membuat pernyataan ini, seperti yang dilaporkan selama panggilan konferensi untuk mengumumkan angka keuangan Zoom. Perusahaan ini telah berkembang pesat sejak karantina wilayah diberlakukan di seluruh dunia dalam tiga bulan. Hingga 30 April pendapatan melonjak sebesar 169 persen menjadi 328,2 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, Yuan mengungkapkan basis pengguna Zoom telah tumbuh dari 10 juta pengguna aktif pada Desember 2019 menjadi 300 juta pada Maret 2020, menyebabkan perusahaan memindahkan operasinya ke cloud Oracle.

Yuan mengutip keamanan dan dukungan adalah faktor-faktor yang menyebabkan pilihannya jatuh pada Oracle. Pengumuman ini muncul setelah serangkaian berita buruk tentang Zoombombing, serta masalah privasi dan data yang dialihkan ke China.

Klaim sebelumnya oleh Yuan, layanan konferensi yang di-end-to-end encrypted juga terbukti salah. Masalah-masalah ini menyebabkan adanya peringatan dari Kementerian Pertahanan dan lainnya agar tidak menggunakan aplikasi untuk panggilan sensitif atau bisnis pemerintah.

Bulan lalu, Zoom mengakuisisi perusahaan keamanan Keybase sebagai bagian dari rencana 90 hari untuk lebih memperkuat keamanan platform komunikasi videonya. Selain itu juga untuk membantu Zoom membangun end-to-end yang dapat mencapai skalabilitas platformnya saat ini.

Namun, perusahaan menggunakan enkripsi sebagai add-on berbayar daripada sebagai pengaturan default. 

Situasi ini berbeda dengan penolakan jangka panjang Apple untuk membantu penegak hukum mendekripsi perangkatnya. Tetapi pada Januari, Apple membatalkan rencana end-to-end encrypted untuk memungkinkan pengguna iPhone untuk mengamankan cadangan iCloud mereka setelah keluhan dari FBI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement