Ahad 07 Jun 2020 19:39 WIB

ABK KM Yuca Tiga Hari Bertahan Hidup dengan Rakit Darurat

Awak KM Yuca yang selamat dari musibah tersebut telah berada di Desa Parang.

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Para awak KM Yuca yang mengalami musibah terbakar dan diselamatkan nelayan Pulau Parang mendapatkan perawatan kesehatan di Puskesmas Pembantu Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ahad (7/6). Sebelumnya mereka bertahan hidup selama tiga hari dan terombang- ambing di tengah laut dengan rakit darurat dari pelampung jaring dan tutup palka kapal.
Foto: dok.Pemdes Parang
Para awak KM Yuca yang mengalami musibah terbakar dan diselamatkan nelayan Pulau Parang mendapatkan perawatan kesehatan di Puskesmas Pembantu Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ahad (7/6). Sebelumnya mereka bertahan hidup selama tiga hari dan terombang- ambing di tengah laut dengan rakit darurat dari pelampung jaring dan tutup palka kapal.

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA--Sembilan dari 11 orang nelayan asal Pemalang, Jawa Tengah ditemukan selamat oleh nelayan Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, setelah tiga hari bertahan hidup dan terombang- ambing di tengah laut.

Ke-sembilan orang tersebut merupakan awak kapal nelayan KM Yuca, yang mengalami musibah terbakar saat tengah menebar jala di laut Jawa, pada Kamis (4/6) dini hari. Saat ini, mereka telah ditolong dan dievakuasi ke Desa Parang.

Petinggi Desa Parang, Muh Zaenal Arifin mengungkapkan, delapan dari Sembilan awak KM Yuca, ditemukan oleh Muji Sukur (47), nelayan warga RT 01/ RW 01 Desa Parang pada Ahad (7/6) sekitar pukul 12.00 WIB.“Saat ditemukan ke-delapan orang awak KM Yuca tersebut terombang-ambing di atas rakit darurat yang dibuat dari pelampung jarring dan tutup palka kapal, 9 mil arah barat Pulau Kembar,” katanya, dalam keterangan melalui BPBD Provinsi Jawa Tengah.

Ke-delapan awak kapal tersebut,  masing- masing adalah Mujar, Sugih, Sandi, Randu, Kaper, Riswanto, Kasnarip serta Andi. Sebelumnya, lanjut Zaenal Arifin, seorang anak buah kapal (ABK) KM Yuca bernama Tamuri, juga ditemukan oleh Samian (36), nelayan warga RT 02/ RW 01 Desa Parang saat bersandar di dermaga timur Pulau Parang, Ahad pagi sekitar pukul 05.25 WIB.

“Sedangkan dua orang awak KM Yuca lainnya, masing- masing atas nama Patrik (nahkoda) dan Dukri dilaporkan juga dalam kondisi selamat, setelah ditolong kapal lain dan dibawa ke Jakarta,” katanya.

Menurut Zaenal, berdasarkan penuturan para awak yang selamat di Desa Parang, sebelum mengalami musibah terbakar, kapal nelayan KM Yuca yang berawak 11 orang bertolak dari Juwana, Kabupaten Pati, pada Rabu (3/6).

Musibah terjadi pada hari Kamis pukul 23.00 WIB, pada posisi 05°35'700 S 110°35'500 E. Saat beberapa ABK sedang tiduran sambil menunggu mengangkat jala, tiba- tiba melihat kepulan asap dari ruang mesin. Ternyata api telah berkobar di ruang mesin KM Yuca. Saat itu juga beberapa ABK sudah diperintahkan untuk memadamkan api di ruang mesin tersebut, namun tidak berhasil.

Kemudian mereka berkumpul di anjungan dan membuat rakit dari tutup palka, pelampung jaring untuk menyelamtkan diri terjun ke laut. “Sejak saat itu, mereka bertahan hidup dan terombang- ambing di tengah laut sebelum akhirnya ditemukan di perairan Pulau Kembar,” katanya.

Saat ini, ke-sembilan awak KM Yuca yang selamat dari musibah tersebut telah berada di Desa Parang. Mereka juga telah menjalani perawatan untuk memulihkan kesehatannya di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Parang.

Aparat Desa Parang juga berkoordinasi dengan pihak berwenang atas penemuan Sembilan korban kecelakaan laut ini. “Setelah kondisi kesehatan mereka pulih, rencananya ke-sembilan awak KM Yuca ini akan dipulangkan kembali ke Pemalang,” kata Zaenal Arifin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement