REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus positif Covid-19 di Kota Bandung mengalami penambahan yang berasal dari sektor pasar tradisional, ojek online dan tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah Kota Bandung meminta agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan serta menjaga imunitas tubuh.
"Tadi pagi Ibu Rita (Kadinkes) bertemu dengan saya melaporkan update terakhir corona di antaranya dua hari terakhir ada 10 orang yang positif dari klaster pasar, nakes, kalau tidak salah ojol," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada wartawan di pendopo Bandung, Senin (8/6).
Menurutnya, pasien positif Covid-19 yang berasal dari ketiga sektor tersebut sudah melakukan isolasi mandiri. Sedangkan untuk pasar, pihaknya sudah menutup salah satu blok pasar yang terdapat pasien positif corona.
Meski terjadi penambahan positif Covid-19, ia mengklaim penambahan pasien tidak bergerak cepat tapi landai. Namun, ia mengimbau masyarakat menjalankan protokol kesehatan khususnya memakai masker agar lebih aman, mencuci tangan dan menggunakan hand sanitazer.
Oded menambahkan, pihaknya sedang intensif menyisir semua sektor untuk dilakukan rapid tes, termasuk di tenaga kesehatan. Ia mengaku waswas dan khawatir dengan tes masif tersebut maka akan terjadi lonjakan pasien positif Covid-19.
Selama PSBB proposional, terdapat peningkatan kasus tapi tidak signifikan bahkan cenderung landai. Namun ia meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Peningkatan ada tapi alhamdulillah tidak signifikan perlu disyukuri dengan peningkatan hari ini landai," katanya.
Pasien positif Covid-19 di Kota Bandung mengalami kenaikan empat hari terakhir saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proposional masih berlangsung sejak diumumkan Jumat (29/5) hingga Jumat (12/6). Dari jumlah positif Covid-19 sebanyak 307 orang pada Kamis (4/6) sore, hingga Ahad (7/6) malam jumlahnya naik signifikan menjadi 329 orang.