REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Di hari pertama kembalinya aktivitas perkantoran di Jakarta, antrean penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) terlihat membludak di Stasiun Bogor, Senin (8/5). Antrean penumpang yang mengular hingga area parkir mobil tersebut sudah terjadi sejak pukul 04.00.
Sebelum memasuki tap gate, para penumpang KRL diharuskan mengantre karena jumlah penumpang yang masuk dibatasi. Agar tidak terlalu panjang, antrean dibagi menjadi dua baris.
“Sekitar 30 orang 30 orang masuknya,” ujar salah satu petugas Stasiun Bogor. Setelah melewati petugas di barisan depan antrean, suhu tubuh penumpang di-scan secara otomatis menggunakan thermal scanner, bukan lagi menggunakan thermo gun.
Beberapa penumpang terlihat kebingungan ketika tiba di stasiun sehingga bertanya kepada para petugas. Para petugas pun meminta para penumpang untuk tertib mengantre dari ujung belakang barisan.
Salah satu penumpang yang ditemui Republika.co.id, Astri mengaku sudah mengetahui adanya antrean ini dari berita di televisi. “Saya tadi mau berangkat pagi, liat di berita antreannya kayak gini langsung nggak jadi berangkat pagi,” ucapnya.
Karyawati yang bekerja di daerah Kalibata ini sudah mengantri kurang lebih sekitar 30 menit sejak pukul 07.30 WIB. Astri melanjutkan, "biarin lah telat juga kantor udah tau, soalnya tadi saya liat di berita pas pagi malah lebih panjang antreannya."
Sama halnya dengan Astri, Asep yang bekerja di daerah Pasar Baru mengaku pasrah dengan kondisi ini. “Udah setengah jam nih ngantre. Pas masih di ujung tadi bingung kenapa kok panjang banget antreannya, ternyata karena masuknya dibatasi,” ujarnya.
Selain itu, ada juga penumpang yang telah mengantre selama hampir satu jam lamanya. Salah satunya adalah Hukma, pegawai swasta yang bekerja di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Hukma mengatakan, dari kemarin sebenarnya ia udah berangkat ke kantor, tapi baru hari ini antreannya sampe sepanjang ini.
Hukma telah mengantre di Stasiun Bogor sejak pukul 07.00 dan baru bisa memasuki tap gate pada pukul 08.00. Sebagai antisipasi, ia mengatakan akan berangkat lebih pagi di hari berikutnya untuk menghindari keterlambatan akibat antrean panjang.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, antrean yang mengular sudah mulai mereda pada pukul 09.00 WIB. Antrean yang tadinya terdiri dari dua barisan berkurang menjadi satu barisan yang tidak terlalu panjang.
Selain petugas keamanan dari PT. Kereta Cepat Indonesia (KCI) yang bertugas, penjagaan Stasiun Bogorjuga dibantu oleh beberapa anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), polisi, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan kepala Terminal Baranangsiang yang membantu penyediaan bus tambahan di hari Senin.