Senin 08 Jun 2020 17:42 WIB

Dompet Dhuafa Targetkan Sebar 30 Ribu Hewan Kurban

Tebar kurban Dompet Dhuafa dapat dilakukan dari rumah, di kantor dan di mana pun.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Dompet Dhuafa Targetkan Sebar 30 Ribu Hewan Kurban. Ilustrasi
Foto: Dok. Domper Dhuafa
Dompet Dhuafa Targetkan Sebar 30 Ribu Hewan Kurban. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa kembali bergulir di tahun ini. Pada periode kali ini, program tersebut menargetkan menebar 30 ribu ekor domba atau kambing dan 1.000 ekor sapi dari para pekurban.

Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan mengatakan, saat ini digital memang menjadi salah satu cara efisien dan efektif untuk menggalang donasi. Imam mengatakan, metode tebar hewan kurban secara digital atau pun tidak, yang paling terpenting tujuan Dompet Dhuafa yakni dapat memberikan kesejahteraan kepada para peternak dan kaum dhuafa.

Baca Juga

Tebar kurban dapat dilakukan dari rumah, di kantor dan di mana pun. Selain memberikan sedekah, donatur juga sekaligus memberikan kesejahteraan kepada para peternak.

"Di saat kurban sudah dipotong, nanti laporannya juga akan diterima lewat email, Whatsapp. Kurbannya lewat digital, laporannya juga digital, tapi motongnya tidak dengan digital, tidak sah nanti, tetap dengan pisau," kata Imam dalam konferensi pers video lewat Youtube, Senin (8/6).

Daging kurban akan disampaikan kepada seluruh masyrakat, khususnya yang terdampak pada pademi Covid-19. Sebanyak 70 persen hewan kurban akan disalurkan di pulau jawa, dan 30 persen di provinsi lain atau di luar negeri. Jawa diberikan banyak bantuan hewan kurban, karena dianggap sebagai pulau yang padat dengan penduduk.

Target tersebut akan tersebar baik di dalam dan luar negeri. Sebaran distribusi tetap mencakup seluruh wilayah di tanah air yang telah teridentifikasi sebagai kawasan mustahik, yang membutuhkan daging kurban.

Tak lupa pula, sebagian sebaran hewan kurban juga akan menjangkau negara-negara lain, seperti kawasan Afrika dan Palestina. Langkah tersebut sebagai wujud kepedulian masyarakat Indonesia atas kesulitan yang dihadapi sesama muslim di negara lain.

Dompet dhuafa turut melibatkan mitra atau investor untuk memberikan bantuan modal kepada para peternak untuk pengadaan hewan kurban. Keuntungan nanti dibagikan kepada investor, namun dengan keuntungan yang terbatas. Imam meyakinkan peternak akan mendapatkan keuntungan yang paling terbesar.

"Kami pastikan keuntungan terbesar ada di peternak. Harga bersaing, memudahkan para pekurban dengan harga Rp 1,49 juta bobot 23 kilogram kambing jantan. Ini bisa dijangkau dengan lebih mudah, karena harga yang kompetitif. Masyarakat dhuafa tidak terlupakan mereka mendapatkan keuntungan terbesar," kata Imam.

Bagi donatur yang ingin ikut berkontribusi, Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa dapat diikuti dengan harga Kurban standar 23-28 kilogram Rp 1,49 juta, kurban medium Rp 1,69 juta beratnya 29-34 kilogram, kurban premium Rp 1,89 lebih dari 35 kilogram. Selain itu untuk satu ekor sapi Rp 12,9 juta, dengan berat 250-300 kilogram.

Tahun ini mitra peternak THK Dompet Dhuafa sebanyak 15 kelompok. Satu kelompok peternak terdapat 100-200 orang yang terlibat, setiap kelompok menangani hingga 2.000 ekor hewan kurban. Zainal mengatakan, kurang lebih terdapat 2.000 peternak yang terlibat dengan sentra ternak Dompet Dhuafa.

Ketua Tebar Hewan Kurban 2020 Dompet Dhuafa, Zainal Abidin Sidik mengatakan, sudah 26 tahun dompet dhuafa memiliki program berbagi hewan kurban ke seluruh Indonesia dan dunia. Pada tahun ini, inovasi yang dilakukan salah satunya yakni dengan menggandeng investor.

Zainal mengungkapkan, pada tahun sebelumnya, biasanya para peternak tidak menikmati keuntungan dari penjualan hewan kurban. Para peternak tidak memiliki cukup modal untuk pengadaan hewan kurban, sehingga mereka biasa meminjam kepada rentenir.

"Peternak tidak memiliki modal, dan peternak harus menjual ternak peliharaan kepada orang yang meminjamkan uang. Dengan berat hati kita katakan, peternak akan tetap miskin kalau tidak dilakukan terobosan. Kita gandeng investor, keuntungan bagi investor kita batasi," ucap Zainal.

Selain itu, di tengah pandemi Covid-19 program THK juga bergulir dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pelaksanaan rapid test bagi peternak juga dipilih untuk menjamin kelancaran program tersebut. Sehingga bisa menjamin kualitas daging, sekaligus merupakan mitigasi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Dompet Dhuafa juga terus memberikan kemudahan bagi para donatur atau pekurban, untuk melakukan transaksi melalui berbagai kanal. Pembelian langsung melalui konter-konter THK di berbagai pusat pertokoan, masih tetap diadakan dan disesuaikan dengan protokol kesehatan yang terstandarisasi sesuai anjuran pemerintah. Selain itu, kanal-kanal penjualan online juga tersedia melalui berbagai market place seperti bukalapak, tokopedia, shopee, Tani Hub dan lainnya.

Hewan-hewan kurban Dompet Dhuafa yang berada di 15 titik sentra ternak di Indonesia, akan diperiksa secara ketat, melalui tim kendali mutu. Karena Dompet Dhuafa memastikan bobot hewan-hewan kurban dari para peternak mitra sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

"Langkah tersebut guna memastikan kualitas hewan-kurban yang akan disembelih sesuai dengan kriteria, yaitu hewan kurban sehat, tidak cacat dan bobot sesuai ketentuan," kata Zainal.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement