REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa AS (NASA) membawa pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx sangat dekat dengan permukaan asteroid Bennu. Ini dilakukan sebagai persiapan untuk pendaratan singkat pada asteroid berbatu yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Oktober mendatang.
Misi NASA adalah untuk mengambil gambar resolusi tinggi dari situs pendaratan cadangan yang dipilih untuk upaya pengumpulan sampel di masa depan. Dilansir di Slash Gear, Selasa (9/6) dijelaskan, OSIRIS-REx dari NASA adalah misi ambisius untuk mengumpulkan sampel fisik dari permukaan Bennu, asteroid yang sangat berbatu.
Orbit yang dekat ini memberikan gambar yang sangat rinci dari permukaan asteroid, yang pada akhirnya jauh lebih kasar dari yang diperkirakan. Sifat kasar Bennu menimbulkan masalah dalam misi NASA untuk mendaratkan pesawat antariksa. Dengan batu-batu besar di sekitarnya, ilmuwan harus ekstra hati-hati memilih lokasi pendaratan yang aman.
Setelah berbulan-bulan bekerja, tim OSIRIS-REx mempersempit lokasi pendaratan menjadi empat lokasi tertentu, salah satunya disebut Osprey. Ini adalah situs pengumpulan cadangan awal untuk pesawat ruang angkasa jika situs utama, Nightingale, akhirnya terbukti tidak memadai untuk misi.
Situs Osprey terletak di bagian bawah kawah dekat pusat. Pesawat ruang angkasa NASA yang ditugaskan akan mendapatkan jarak 820 kaki dari situs untuk menangkap total 347 gambar menggunakan instrumen PolyCam-nya. Gambar-gambar ini kemudian dijahit bersama untuk membentuk panorama ukuran penuh dengan resolusi 0,2 inci per piksel.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pengumpulan sampel di Nightingale akan berlangsung pada bulan Oktober.