Selasa 09 Jun 2020 13:16 WIB

Kilang Tuban Serap Pegawai Lokal

Pertamina telah mempekerjakan 86 persen warga sekitar dari lima

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pekerja beraktivitas di kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, (ilustrasi).
Foto: Antara/Moch Asim
Pekerja beraktivitas di kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur menyambut positif peluang kerja pada proyek pembangunan kilang baru Pertamina yang dikenal dengan New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban. Pada tahap early work NGRR Tuban, Pertamina telah memperkerjakan 287 orang di mana 86 persen atau 247 orang merupakan warga sekitar yang berasal dari lima desa sekitar proyek.

Pengerjaan proyek NGRR Tuban telah memasuki minggu ke-24, di mana Pertamina telah menuntaskan pekerjaan land clearing seluas 326 hektare serta pekerjaan restorasi telah mencapai 184.400 meter persegi atau 88 persen dari total 20 hektare. Progress pekerjaan lainnya yakni lingkup teknik hampir mencapai 30 persen.

Baca Juga

Samino, salah satu warga Tuban yang kini bekerja di NGRR Tuban bagian land clearing menyatakan bersyukur dan menyambut baik pembangunan kilang Pertamina. “Dulu saya kerja serabutan sebagai buruh tani atau bangunan, kini bisa bekerja di proyek kilang,” ujarnya.

Hal senada juga dikemukakan Siti Nurwahyuni, warga Tuban yang bekerja sebagai safety man di proyek kilang Pertamina. “Setelah saya lulus kuliah, saya bisa bekerja di proyek Kilang Tuban. Saya senang bisa bekerja di sini, tidak harus jauh-jauh keluar kota untuk mencari pekerjaan. Saya juga disediakan rumah untuk tempat tinggal,” ujarnya.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Talulembang mengatakan optimistis terhadap pembangunan kilang Tuban yang sesuai target berkat dukungan seluruh stakeholder terutama dukungan masyarakat Tuban.

“Sekarang kita bersyukur warga sudah membuka diri setelah adanya proses komunikasi dan kerjasama yang baik antara Pertamina, Pemda dan warga setempat,” kata Ignatius. 

Penerimaan itu, kata Ignatius ditandai dengan tuntasnya proses appraisal, pengukuran dan pembebasan lahan oleh BPN dan Pemda Tuban di beberapa desa di kecamatan Jenu, sepeti Desa Kaliuntu, Sumurgeneng dan Wadung.  Saat ini, proses pembayaran lahan masyarakat terus berlangsung melalui kerjasama Pertamina dengan perbankan BUMN.

“Proses pembayaran lahan tinggal sedikit lagi, sisanya akan kita tuntaskan paling lambat di bulan September 2020,” imbuh Ignatius.

Ignatius menambahkan pembangunan kilang Tuban akan menyerap 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Dia menegaskan, Pertamina berkomitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal secara optimum.

“Banyaknya warga lokal yang terlibat dalam pengerjaan proyek ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat.  Belum lagi tumbuhnya UMKM sebagai multiflier efek dari keberadaan kilang ini,” terang Ignatius.

Seperti diketahui, Kilang Tuban akan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, LPG dan Petrokimia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan kapasitas sebesar 300 kbpd, Kilang Tuban akan memperkuat ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional, sehingga tidak lagi tergantung dengan impor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement