REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pandemi Covid-19 telah membuat program Kampung Wisata di Kota Cirebon harus tertunda. Ada dua kampung di Kota Cirebon yang sebelumnya akan dijadikan sebagai kampung wisata. Yakni, RW 10 Kanoman Utara, Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, dan Kampung Bendakerep di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti. "Iya, (program kampung wisata) ditangguhkan," kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon, Agus Suherman, Selasa (9/6).
Keberadaan program Kampung Wisata tersebut sebelumnya dimaksudkan untuk mendukung sektor pariwisata Kota Cirebon. Pemprov Jabar pun memberi dukungan dengan berencana akan menghibahkan dana untuk pembangunan fisik maupun nonfisik bagi kedua kampung tersebut.
Pemprov Jabar sedianya mengalokasikan dana hibah sebesar Rp 10 miliar untuk kedua kampung itu. Setiap kampung, rencananya akan memperoleh Rp 5 miliar.
Namun, berlangsungnya pandemi Covid-19 membuat program itu harus tertunda. Pemprov Jabar urung mengalirkan dana hibah untuk program tersebut. "Anggarannya belum masuk ke APBD kota, jadi sementara kegiatan ditangguhkan," tutur Agus.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata DKOKP Kota Cirebon, Wandi Sofyan, menjelaskan, pandemi Covid-19 terjadi saat proses pengajuan dana hibah untuk program Kampung Wisata itu tengah dilakukan. "Dari informasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jabar, ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Jadi kegiatan harus ditangguhkan," ujar Wandi.
Wandi menjelaskan, detail engineering design (DED) untuk kedua kampung itu sebenarnya telah selesai. Pihaknya hanya tinggal menunggu pencairan dana hibah guna mewujudkan kampung wisata tersebut. Namun ternyata, pandemi Covid-19 terjadi.
Wandi mengaku belum mengetahui sampai kapan program kampung wisata akan ditangguhkan. Pihaknya pun menunggu informasi lebih lanjut dari Pemprov Jabar.
Dia menambahkan, mewabahnya Covid-19 juga telah membuat pihaknya harus membatalkan sejumlah agenda pariwisata. Di antaranya, pemilihan Jaka-Rara, pembenahan fisik objek pariwisata, maupun promosi pemasaran pariwisata. "Saat ini fokus kami adalah memulihkan pariwisata untuk tahun depan, di antaranya melalui aplikasi Wis Takon," kata Wandi.