REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Everton, Carlo Ancelotti bersedia menerima pemotongan gaji selama krisis. Pandemi covid-19 membuat klub mendapatkan kesulitan finansial. Para penggawa utama the Toffees juga melakukan hal serupa.
Sejumlah pejabat tinggi klub tersebut pun demikian. Dalam sebuah email yang dikirim ke penggemar, Kepada Eksekutif Denies Barrett-Baxendale menerangkang aksi pemotongan upah secara sukarela ini. Ancelotti dan staff, menurut Denies bersedia mendapat pengurangan upah hingga 30 persen.
Para pemain bahkan cuma menerima gaji 50 persen selama tiga bulan. "Saya ingin mengucapkan terimakasih yang tulus untuk semua yang telah menunjukkan integritas seperti ini. Sikap penuh kehormatan saat membantu keluarga Everton melalui momen penuh tantangan ini," demikian kutipan dari tulisna Barrett-Baxendale, disadur dari Sky Sports, Rabu (10/6).
Aksi para tokoh di atas, memungkinkan klub membayar gaji semua karyawan. Para pekerja tersebut, menerima pemasukan penuh sejak 13 maret lalu. Sebagian uang dari penangguhan gaji Don Carlo cs disumbangkan untuk hal lain. Dana tersebut digunakan mendukung kampanye 'blue family'.
Sebuah kampanye memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak dari situasi krisis ini. Para donatur juga datang dari penggemar. Seharusnya mereka mendapat refund karena stadion ditutup hingga batas waktu tak ditentukan.
Namun, pemegang tiket musiman memilih menyumbangkan uang mereka, untuk orang-orang yang membutuhkan. Jumlah dana dari sektor ini, mencapai 400 ribu poundsterling. Di tengah aksi kemanusiaan tersebut, Everton juga fokus pada sepakbola.
Pasukan Don Carlo langsung mendapat lawan berkelas. Tim tersebut bertemu Liverpool pasca kembali bergulirnya Liga Primer Inggris musim 2019/2020. Derbi Merseyde ini berlangsung di Goodison Park, Senin (22/6) dini hari WIB.