Kamis 11 Jun 2020 00:06 WIB

Program Lumbung Pangan Jatim Diminta Berkelanjutan

Dengan lumbung pangan, spekulan yang berupaya menaikturunkan harga bisa dicegah. 

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri), Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (ketiga kanan) meninjau tempat penjualan gula saat peluncuran Lumbung Pangan Jawa Timur. Lumbung Pangan Jawa Timur tersebut menjual kebutuhan sembako dengan harga murah yang bisa didapatkan oleh masyarakat terdampak covid.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ketiga kiri), Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (ketiga kanan) meninjau tempat penjualan gula saat peluncuran Lumbung Pangan Jawa Timur. Lumbung Pangan Jawa Timur tersebut menjual kebutuhan sembako dengan harga murah yang bisa didapatkan oleh masyarakat terdampak covid.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anggota DPR RI Bambang DH mendorong agar Lumbung Pangan Jatim tidak hanya beroperasi saat pandemi Covid-19 saja. Sebab, kata dia, program kebutuhan pokok murah dibutuhkan di Jawa Timur untuk mengontrol stabilitas harga pangan, yang akan mendatangkan multi player positif bagi masyarakat. 

Dia bahkan menyarankan, Lumbung Pangan Jatim bisa menjadi lembaga. "Kalau bisa jangan hanya saat pandemi saja program Lumbung Pangan Jatim ini digelar. Kalau bisa program ini harus sustain, malah kalau bisa menjadi suatu lembaga entah bentuknya BUMD atau seperti apa agar kemanfaatan untuk masyarakat dalam mengakses pangan murah dan berlimpah bisa terjaga," kata Bambang DH di Surabaya, Rabu (10/6). 

Bambang mengaku, merasakan sendiri kemudahan dari Lumbung Pangan Jatim. Dimana selama pandemi Covid-19, dirinya berulang kali melakukan pemesangan paket sembako untuk dibagikan ke masyarakat yang belum mendapatkan intervensi dari pemerintah.

Dikatakan Bambang, selama ini, kerap terjadi fluktuasi harga pangan. Seperti kenaikan harga gula, kenaikan harga telur, menurunnya harga daging ayam, ataupun kenaikan harga komoditas yang lain. 

Adanya fluktuasi harga komoditas pangan tersebut harus diatasi oleh pemerintah. Salah satunya dengan program serupa lumbung pangan.

Menurutnya, banyak manfaat dari keberadaan lumbung pangan. Salah satunya bisa sebagai pengendali harga komoditas bahan pokok. Sehingga spekulan yang berupaya menaikturunkan harga bisa dicegah. 

"Dengan harga yang stabil, Lumbung Pangan Jatim akan turut membuat yang lain menyesuaikan. Sehingga harga pangan di pasar akan terkontrol," katanya. 

Bambang mengatakan, selain masyarakat yang mendapatkan manfaat dengan keberadaan Lumbung Pangan Jatim, adalah mereka petani dan peternak. Sebab di sana ada komoditas beras, telur ayam, dan juga daging ayam yang diserap langsung dari petani dan peternak. Sehingga, mereka tidak lagi khawatir saat panen harga anjok dan tidak khawatir untuk mencari tempat yang bisa menyerap. 

"Program ini harus sustain. Karena mestinya Lumbung Pangan menjadi penyangga petani di Jatim. Petani dipompa untuk terus tingkatkan produksi harus diimbangi dengan perlindungan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga supaya tidak fluktuatif," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Lumbung Pangan Jatim adalah program yang diinisiasi oPemprov Jatim sejak 21 April 2020, dan rencananya berlangsung hingga 21 Juli 2020. Lumbung Pangan Jatim ini menjual 15 jenis komoditas pangan dengan harga murah di bawah harga pasar. Lumbung Pangan Jatim juga menyediakan cara pembelian online lewat website dan lewat WA, yang bisa bayar di tempat dan gratis ongkos kirim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement