REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Pemkot Denpasar, Bali, bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Unud dan Ikatan Dokter Indonesia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Kota Denpasar untuk secara berkelanjutan melaksanakan penjajagan lewat tes cepat dalam mengantisipasi Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menjelaskan bahwa Pemkot Denpasar berkomitmen untuk mendukung percepatan penanganan virus corona. Ia mengatakan selain upaya pencegahan yang terus dimaksimalkan, penemuan kasus juga menjadi kunci utama penanganan medis maupun pencegahan dini penularan Covid-19.
“Tes cepat maupun tes cepatan lanjutan (rapid test dan swab test) kami maksimalkan untuk menemukan kasus dan mengantisipasi penyebaranya, sehingga ke depannya masyarakat dapat lebih cepat berproduksidan aman dari pandemi Covid-19," ujarnya, Rabu (10/6).
Menurut Dewa Rai, hingga saat ini Pemkot Denpasar telah melakukan tes cepat maupun tes lanjutan Covid-19 terhadap 3.426 warga di Denpasar. Mereka yang di tes ini merupakan warga Denpasar maupun warga luar Denpasar yang masuk ke Kota Denpasar.
Pelaksanaan tes tersebut di Denpasar telah melampaui ketentuan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Di mana ketentuan dari WHO, tes dilaksanakan minimal satu per 1.000 jumlah penduduk di daerah bersangkutan.
"Jika mengikuti ketentuan WHO, jumlah penduduk Denpasar 962 ribu orang, sehingga minimal yang di tes 2.500 orang. Artinya pelaksanaan tes Covid-19 sudah melampaui ketentuan tersebut," ucapnya.
Dewa Rai menambahkan, tes sejumlah 3.426 warga ini dilakukan hanya dilakukan oleh Pemkot Denpasar. Selain itu, ada pula pihak swasta yang melakukan tes secara mandiri. "Kalau ditambah dengan yang dilakukan pihak swasta, jadi sudah melebihi standar WHO. Pelaksanaan testing secara masif dilakukan karena kasus transmisi lokal semakin meningkat, jadi kegiatan testing massal ini adalah juga merupakan strategi untuk menyetop transmisi lokal," katanya.
"Jika ada pertanyaan mengapa kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar cenderung mengalami peningkatan, hal ini lantaran penjajagan dan tes cepat serta tes lanjutan dilakukan secara massal, sehingga klaster penyebaran dapat terindentifikasi, dan penanganan serta pencegahan dapat dilaksanakan secara tepat sasaran," kata Dewa Rai.