REPUBLIKA.CO.ID,BRISTOL -- Pemerintah Inggris memang telah mengizinkan tempat-tempat ibadah untuk buka kembali mulai pekan depan. Ini lantaran adanya pelonggaran kebijakan penguncian wilayah yang diterapkan Inggris dalam beberapa bulan terakhir karena pandemi covid-19. Pelonggaran penguncian wilayah akan mulai berlaku 15 Juni mendatang. Seluruh tempat ibadah tak terkecuali masjid pun diizinkan buka kembali agar dapat memberikan pelayanan bagi jamaah.
Namun demikian, masjid-masjid di kota Bristol memilih tidak terburu-buru. Masjid-masjid di Bristol memutuskan tetap menutup pintu hingga Juli mendatang. Dewan Masjid Bristol yang anggota meliputi Masjid Jami Easton dan Masjid Jami Bristol berencana membuka kembali masjid pada 4 Juli.
Sebagaimana dikatakan Ketua Masjid Jami Easton, Abdul Malik pihaknya tidak akan mengikuti pedoman dari pemerintah terkait pembuatan tempat ibadah pada pekan depan. Malik menjelaskan itu dikakukan untuk menghindarkan jamaah dari bahaya terinfeksi virus.
"Bagi umat Islam alasan utama melaksanakan sholat di masjid untuk memperoleh manfaat sholat berjamaah. Kami tidak ingin membahayakan jamaah kami. Kami berharap 4 Juli adalah tanggal yang lebih baik di mana kami bisa mulai membuka kembali sebagian dengan jumlah jamaah yang terbatas serta penerapan jaga jarak sosial di beberapa tempat. Tak terburu-buru membuka masjid, menjaga keamanan publik adalah prioritas nomor satu," kata Malik seperti dilansir Bristol Live pada Kamis (11/6).
Malik mengungkapkan keputusan tersebut sudah terkoordinasi antara masjid-masjid di Bristol yang juga mengikuti arahan dari Dewan Muslim Inggris.
"Saya tahu ada kebutuhan untuk datang beribadah, tetapi pada saat yang sama orang juga harus mengerti bahwa kita harus menjaga satu sama lain. Saya harap tempat-tempat ibadah tak tergesa-gesa membuka kembali," katanya.
Lebih lanjut Malik mengatakan bila kemudian masjid dibuka kembali, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan termasuk memeriksa suhu jamaah sebelum masuk masjid. Jamaah juga diminta untuk menggunakan masker dan antiseptik pencuci tangan serta membawa sajadah masing-masing. Selain itu menurut Malik jamaah juga akan diminta untuk berwudhu di rumah dan membawa tas bersih agar bisa digunakan untuk tempat sepatu.