Jumat 12 Jun 2020 04:33 WIB

Islam Jawa 1950-an: Jejak Santri Minoritas Menjadi Mayoritas

Perubahan sosial dan politik kaum santri jawa

Red: Muhammad Subarkah
Santri Jawa di masa lalu.
Foto: George quinn
Santri Jawa di masa lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Oleh: Muhammad Subarkah, Jurnalis Republika

Agak susah memang membayangkan perubahan yang dahsyat dalam penglamanan batin masyarat Islam di Jawa masa kini. Keadaanya sudah sangat jauh berbeda. Dan ini sempat disinggung sejarawan MC Rickles bahwa masyarakat Jawa kini sudah sangat dalam di dalam merasuk agama Islam, dan sepertinya sudah tertutup kemungkinan untuk kembali kemasa sebelumnya.

Dalam kajian perkembangan Islam masa kini banyak disebutkan berkat hadirnya modernisasi dalam berdakwah. Hal ini salah satunya seiring dengan maraknya media elektronik. Dahulu mempunya radio adalah sebuah kemewahan yang tidak dapat dinikmat oleh rakyat biasa, tapi kemudian radio menjadi barang yang lumrah. Lewat dakwah Islam menggunakan menggunakan media ini cukup berhasil. Kemudian di masa berikutnya media televise, dan kini media internet yang sangat mudah di dapat melalui sarana yang bernama handphone (Hp).

Jejak ini misalnya salah satunya ada di wilayah Piyungan, dekat Yogyakarta yang menuju arah Gunung Kidul. Di sana tak terbayangkan kampong itu menjadi motor penggerak Islam. Lembaga pendidikan, kesehatan, hingga keuangan berdiri di sana. Kampung ini yang dikenal akrab dengan perantau yang giat berjualan bakso ini berubah sangat kontral.