Kamis 11 Jun 2020 18:36 WIB

Tes Swab Massal Dilakukan di Garut

Tes swab massal yang digelar di kampung merupakan bagian dari fase AKB.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau pelaksanaan tes swab massal di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (11/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau pelaksanaan tes swab massal di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Petugas kesehatan melakukan tes swab massal di Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, pada Kamis (11/6). Ditargetkan, sekitar 1.000 warga di kampung itu menjalani tes swab yang digelar oleh Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Kabupaten Garut itu.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, tes swab massal yang digelar di kampung merupakan bagian dari fase adaptasi kebiasaan baru (AKB). Menurut dia, setelah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Gugus Tugas Covid-19 Jabar fokus melakukan penelusuran di wilayah yang lebih kecil, seperti desa, kelurahan, atau kampung, yang berisiko menjadi tempat penyebaran Covid-19.

"Jadi setelah PSBB, kewaspadaan kita tidak turun, malah dinaikan," kata dia saat memantau langsung pelaksanaan tes swab massal di Kampung Baeud, Kabupaten Garut, Kamis (11/6). 

Menurut dia, pelaksanaan tes swab massal di Kampung Baeud bukan tanpa alasan. Tes swab dilakukan atas dasar penelusuran (tracing) yang ketat oleh tim survailans. Sebab, di kampung itu ditemukan delapan kasus positif Covid-19.

Untuk memastikan, pihaknya memutuskan untuk menggelar tes swab massal di kampung itu. Agar, jika terdapat kasus positif tambahan, dapat segera langsung ditangani.

"Di desa ini akan dites lebih dari 1.000 warga," kata Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Berdasarkan pantauan Republika, tes swab massal itu digelar di dua lokasi di Kampung Baeud. Lokasi pertama adalah Kantor Desa Samida dan lokasi kedua di SDN 1 Samida.

Ketika Republika meninggalkan Kampung Baeud sekira pukul 14.00 WIB, jumlah warga yang melaksanakan tes swab masih cenderung sedikit. Di Kantor Desa, berdasarkan catatan petugas baru ada sekira 100 warga yang dites swab. Sementara di SDN 1 Samida, baru sekira 70 warga yang dites swab. 

Emil mengatakan, pelaksanaan tes swab massal akan dilakukan selama dua hari jika tak bisa dilakukan langsung untuk 1.000 orang. Namun, menurut dia, hasil tes swab itu akan diketahui dengan cepat, lantaran saat ini kapasitas pemeriksaan tes swab di Jabar telah mencapai 2.000 per hari.

"Hasilnya mudah-musahan lebih cepat didapatkan, tak sampai dua minggu seperti pada awal-awal," kata dia.

Sebelumnya, warga di Kampung Baeud telah menjalani karantina mandiri sejak 29 Mei. Karantina dilakukan setelah terdapat tiga orang positif Covid-19 yang tertular dari pasien positif sebelumnya di kampung itu. Selama masa karantina, pasien positif justru bertambah kembali sebanyak tiga orang. Total, terdapat delapan pasien positif Covid-19 yang berasal dari kampung itu. 

Kendati demikian, Emil menyebut, pelaksanaan karantina mandiri atau pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di kampung itu merupakan contoh yang baik. Sebab, dengan karantina, penyebaran Covid-19 bisa lebih dikendalikan.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan tracing kasus Covid-19. Selain fokus di desa atau kelurahan yang berisiko, pihaknya juga akan menggelar tes massal di pasar-pasar. "Karena di Bandung ada tiga pasar kena. Ini akan menjadi perhatian," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement