REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit corona virus disease 2019 (Covid-19) telah ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berbagai cara dan protokol kesehatan pun diterapkan untuk menghentikan rantai penyebaran penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru, SARS-CoV-2 ini.
Di tengah fokus masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19, kewaspadaan terhadap penyakit lainnya yang juga menjadi wabah tetap harus ditingkatkan. Menurut dokter spesialis gizi klinik, dr Raissa E Djuanda MGizi, SpGK, salah satu penyakit yang berpotensi muncul karena anjuran di rumah saja selama pandemi Covid-19 adalah obesitas.
"Sebenarnya obesitas itu sudah menjadi wabah. Sudah banyak sekali orang di dunia yang terkena obesitas. Ini termasuk penyakit," kata Raissa dalam webinar "Menjaga Berat Badan Ideal” bersama RS Pondok Indah, belum lama ini.
Obesitas, menurut Raissa, bukan hanya sekadar penampakan mengenai kegemukan yang terjadi pada seseorang. Obesitas merupakan sebuah penyakit yang harus diobati.
Raissa mengatakan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, persentase orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan lebih mencapai 13,6 persen dari jumlah penduduk. Sementara itu, persentase orang-orang yang mengalami obesitas mencapai 28,1 persen dari jumlah penduduk.
Artinya, bila dijumlahkan, ada sekitar 30 persen lebih penduduk Indonesia yang mengalami berat badan lebih. Raissa juga menjabarkan, menurut Riskesdas 2013, setidaknya saat ini satu dari lima pria di Indonesia mengalami berat badan berlebih, sementara satu dari tiga perempuan di Indonesia mengalami berat badan berlebih.
Raissa mengungkapkan, bisa terlihat bahwa trennya semakin banyak orang-orang Indonesia yang memiliki berat badan berlebih. Ia memprediksi lima tahun ke depan, angka tersebut akan meningkat.
"Ini yang berbahaya," kata dia.
Raissa mengingatkan, obesitas dapat menurunkan sistem imun. Padahal, di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, orang-orang memerlukan sistem imun yang kuat agar tak mudah terserang penyakit.
Oleh karena itu, Raissa meminta masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup yang seimbang agar tubuh bisa tetap sehat dan tidak terancam obesitas. Pola hidup yang seimbang itu terdiri atas pola makan yang diatur, tetap aktivitas fisik meski berada di rumah saja, dan penerapan gaya hidup sehat.
"Ketiga kunci ini tidak bisa hanya sesaat. Harus diulang-ulang terus agar mendapatkan tubuh yang sehat," jelas dia.