Jumat 12 Jun 2020 10:28 WIB

2 Pasar di Surabaya Disiapkan Jadi Percontohan Pasar Tangguh

Dua pasar itu ialah Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pasar Tambahrejo, Surabaya, Jawa Timur
Foto: Antara/Moch Asim
Pasar Tambahrejo, Surabaya, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengungkapkan, ada dua pasar tradisional di Surabaya yamg disiapkan menjadi Pasar Tangguh. Dua pasar itu ialah Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo. Dua pasar ini disiapkan menjadi pilot project bagi pasar lainnya di Surabaya.

Hebi mengatakan, penerapan Pasar Tangguh nantinya tidak berbeda jauh dengan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Di Pasar Tangguh, akan disiapkan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Pasar. Dalam satgas itu, turut dilibatkan pengelola dan pedagang pasar.

"Kita libatkan pedagang untuk bersama-sama menjaga pasar. Untuk menjadi pasar tangguh bukan hanya tugas pemerintah atau PD Pasar Surya, tetapi tugas bersama, termasuk pedagang," ujar Hebi di Surabaya, Jumat (12/6).

Hebi menyatakan, apabila dua pilot project ini berjasil, Pemkot Surabayaakan menerapkan Pasar Tangguh di semua pasar di Kota Pahlawan secara bertahap. Hebi menegaskan akan melibatkan semua elemen pasar untuk bisa menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara disiplin.

"Jadi ada dari pedagang di pasar, juga karyawan di pasar tersebut. Jadi ketangguhan pasar tersebut tergantung dari keaktifan dari kepengurusan untuk menjaga pasar untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujar Hebi.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin mengatakan, konsep pasar tangguh adalah mengatur pasar sesuai protokol kesehatan. Misalnya, masuk pasar wajib pakai masker. Lalu akan ada pengukur suhu badan. Artinya, ketika masuk pasar suhu badan tidak boleh di atas 38 derajat celcius.

"Kalau tidak pakai masker, tidak boleh masuk. Ini berlaku untuk pedagang maupun pengunjung. Jika ada pedagang yang sakit, dilarang berjualan," kata dia.

Selain itu, kata dia, di Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo akan diberlakukan sistem one way. Maksudnya, pintu masuk dan pintu keluar pasar dipisahkan. Sehingga ada beberapa pintu pasar yang akan ditutup atau dibuka dengan pemberlakuan jam operasional. Jumlah pengunjung pasar juga akan dibatasi.

Di sisi lain, stan pedagang juga diminta ada plastik agar pedagang dengan pembeli tidak ada kontak fisik. Tak hanya itu, pedagang dan karyawannya diimbau mengenakan faceshield sebagai APD. Dalam proses transaksi jual beli disiapkan nampan untuk meminimalisir interaksi. "Jadi uangnya ditaruh di nampan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement