Ahad 14 Jun 2020 00:15 WIB

Profil Samyang, Mie Instan Korsel yang Pedasnya Disukai

Profil Samyang, Mie Instan Asal Korsel yang Pedasnya Disukai di Indonesia

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Profil Perusahaan Samyang, Mie Instan Asal Korsel yang Pedasnya Disukai Rakyat Indonesia. (FOTO: Instagram/samyangfoods_indonesia)
Profil Perusahaan Samyang, Mie Instan Asal Korsel yang Pedasnya Disukai Rakyat Indonesia. (FOTO: Instagram/samyangfoods_indonesia)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Rakyat Indonesia sudah tak asing lagi dengan produk Mie Samyang yang populer berkat viralnya 'Samyang Challenge' beberapa tahun lalu. Namun, untuk diketahui bahwa sebenarnya nama asli produk Mie Samyang ini adalah Buldalk Bokkeummyeon (rasa ayam pedas).

Sementara nama Samyang sendiri adalah nama perusahaan yang memproduksi mie yang terkenal pedas tersebut, Samyang Foods Inc. Di Indonesia, mi Samyang varian spicy hot chicken ramen, carbonara dan hot chicken ramen chesee telah memiliki label halal dan diimpor oleh PT Korinus.

Baca Juga: Kalahkan Toyota, Perusahaan Elon Musk Jadi Perusahaan Paling Berharga di Seluruh Dunia!

Kalau kamu belum tau, Samyang Food didirikan pada 15 September 1961 oleh Jeon Jung Yoon. Pada tahun 1963, Samyang Food memulai debutnya sebagai mie instan Korea pertama. Di awal tahun 1970-an, Samyang Food mengubah hutan Daegwallyeong seluas 20 km2 menjadi padang rumput untuk memelihara ternak.

Pada 1980-an, Samyang Food mulai memproduksi produk lain seperti makanan ringan, produk susu, dan saus. Permintaan mie instan di Korea meningkat, diikuti oleh peningkatan ekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.

Pada tahun 1989, muncul tuduhan bahwa Samyang menggunakan minyak industri yang tidak aman dalam mie mereka. Meskipun akhirnya dibersihkan dari kesalahan, skandal ini tetap merusak reputasi perusahaan, dan mengakhiri dominasinya di pasar mie instan.

Pada 2010, ketika Jeon In Jang menjadi ketua perusahaan, Samyang berhasil menempatkan posisi ketiga hingga keempat di pasar mie instan Korea. Samyang Food mulai mengekspor produk mereka hingga meningkatkan keuntungan perusahaan.

Samyang Foods juga telah memperoleh sertifikat halal internasional (KOLAS, ISO22000, HALAL) pada 2014. Saat viralnya Samyang Challenge, perusahaan itu sampai mencapai rekor ekspor tertinggi tahun 2016 mencapai 110 miliar won (Rp1,29 triliun). Penjualan ke luar negeri melonjak hingga empat kali lipat dibanding tahun 2015 yang senilai 29,4 miliar won. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement