Sabtu 13 Jun 2020 21:09 WIB

Mantan Perdana Menteri Pakistan Positif Covid-19

Mantan perdana menteri Pakistan dinyatakan positif Covid-19 Sabtu ini.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Mantan perdana menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani dinyatakan positif Covid-19 Sabtu ini.
Foto: newsfox
Mantan perdana menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani dinyatakan positif Covid-19 Sabtu ini.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD — Mantan perdana menteri Pakistan Syed Yousuf Raza Gilani dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, Sabtu (13/6). Dia menjadi mantan perdana menteri kedua di negara tersebut yang tertular virus korona.  

Putra Raza Gilani, Ali Kasim Gilani, mengatakan ayahnya harus memenuhi panggilan badan anti-korupsi Paksitan beberapa hari lalu. 

Baca Juga

Meski tak menyatakan bahwa ayahnya tertular saat menyambangi badan tersebut, Kasim Gilani mengisyaratkan penyesalan karena panggilan dilakukan saat kasus Covid-19 di negaranya masih meningkat.  

Kasim Gilani mengungkapkan saat ini ayahnya menjalani isolasi. “Terima kasih (Perdana Menteri) Imran Khan dan Biro Akuntabilitas Nasional! Kalian telah berhasil menempatkan hidup ayah saya dalam bahaya,” katanya dalam sebuah cicitan melalui akun Twitter pribadinya, dikutip laman Anadolu Agency.  

Raza Gilani merupakan anggota senior Pakistan Peoples Party. Dia menjabat sebagai perdana menteri pada 2008-2012. Namun posisinya kemudian didiskualifikasi oleh Mahkamah Agung Pakistan.  

Selain Raza Gilani, politisi Pakistan lainnya yang turut dinyatakan positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir adalah pemimpin oposisi Shehbaz Sharif, Ketua Majelis Nasional Asad Qaiser, Menteri Perkeretaapian Sheikh Rasheed Ahmed, mantan menteri dalam negeri Ahsan Iqbal, Gubernur Provinsi Sindh Imran Ismail. 

Saat ini Pakistan memiliki lebih dari 132 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 2.500 jiwa. Sebanyak 50 ribu pasien berhasil pulih setelah menjalani perawatan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement