Sabtu 13 Jun 2020 23:45 WIB

Pengiriman Sapi ke Kaltim Meningkat Sejak Pelonggaran

Hingga pertengahan Juni pengiriman sapi potong ke Kaltim mencapai 2.699 ekor

Badan Karantina Pertanian Kota Samarinda, Kalimantan Timur melaporkan pengiriman sapi ke wilayah Provinsi Kaltim meningkat sejak dibukanya kembali kelonggaran transportasi laut oleh Pemerintah Kota Samarinda melalui skenario normal baru.
Foto: Kementan,
Badan Karantina Pertanian Kota Samarinda, Kalimantan Timur melaporkan pengiriman sapi ke wilayah Provinsi Kaltim meningkat sejak dibukanya kembali kelonggaran transportasi laut oleh Pemerintah Kota Samarinda melalui skenario normal baru.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Badan Karantina Pertanian Kota Samarinda, Kalimantan Timur melaporkan pengiriman sapi ke wilayah Provinsi Kaltim meningkat sejak dibukanya kembali kelonggaran transportasi laut oleh Pemerintah Kota Samarinda melalui skenario normal baru.

Kepala Karantina Pertanian Samarinda, Agus Sugiyono mengatakan berdasarkan sistem lalu lintas perkarantinan, IQFAST sejak akhir Mei hingga pertengahan Juni 2020 mulai kembali masuk sapi potong dari kota lain dengan jumlah total mencapai 2.699 ekor. "Memang pasokan daging sapi di wilayah Kaltim mayoritas berasal dari daerah lain, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara, dan saat ini aktifitas di Pelabuhan sudah mulai ada beberapa pengiriman sapi," kata Agus Sugiono di Samarinda, Sabtu (13/6).

Dia mengatakan pengiriman sapi potong tersebut memang masih dalam tahap awal, karena pada tahun 2019 kemarin tercatat 260 kali pengiriman dengan total sebanyak 24.626 sapi potong.

Tercatat tiga kota yang memasok kebutuhan konsumsi sapi potong di Samarinda yakni Kupang, Palu dan Gorontalo.

"Serangkaian tindakan karantina untuk sapi yang masuk Samarinda kami lakukan guna memastikan kesehatan dan keamanannya", kata Agus Sugiyono.

Menurut dia, komoditas asal subsektor peternakan ini telah diperiksa di kota asal, meskipun demikian pejabat karantina Samarinda tetap melakukan tindakan karantina pemeriksaan untuk memastikan sapi tersebut sehat dan bebas dari hama penyakit hewan karantina (HPHK).

"Tidak dipungkiri bahwa daging sapi merupakan suatu kebutuhan pangan yang perlu dijaga kestabilannya mengingat kesediaan daging sapi.Tentunya daging sapi berasal dari sapi yang terjamin kesehatannya sehingga menghasilkan daging yang aman dikonsumsi," tambah Agus.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menyampaikan bahwa seluruh jajarannya yang berada di setiap batas atau border tanah air tetap lakukan pengawasan dan pengendalian mutu pangan juga pakan asal produk pertanian.

"Khususnya 11 jenis bahan pokok, termasuk daging sapi ini, sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) untuk kawal ketat baik ketersediaannya, kesehatan, keamanan dan kelancarannya, " katanya.

Koordinasi berbagai pihak menjadi kunci dari kelancaran distribusi pangan, untuk itu jajaran karantina pertanian diseluruh border tanah air diminta untuk melakukan sinergisitas guna meningkatkan pengawasan dan pengendalian keamanan serta mutu pangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement