REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hotel Indonesia Natour (HIN) menyatakan, siap beroperasi dalam kondisi kenormalan baru atau new normal. Sejumlah protokol new normal pun telah diterapkan kepada semua karyawan, tamu, vendor, serta berbagai pemangku kepentingan yang masuk ke kawasan hotel.
Direktur Utama HIN Iswandi Said mengatakan, seluruh hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah kelola Hotel Indonesia Group (HIG) juga sudah diberikan Standar Operasional Prosedur (SOP) new normal. "Itu untuk diterapkan di semua hotel. Melalui PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) SOP sudah kita sosialisasikan ke semua hotel di berbagai provinsi," ujarnya kepada Republika pada Ahad, (14/6).
Ia memastikan, hotel BUMN di seluruh Indonesia sudah bisa menerima protokol baru tersebut. Sebab, pada dasarnya, Cleanliness, Health, and Safety (CHS) memang keharusan dalam menjalankan bisnis perhotelan.
"Sekarang ditambah kita terapkan penggunaan masker, cuci tangan, jaga jarak, minimal satu meter, dan lainnya. Ini hikmahnya, kita balik ke SOP semula, lebih disiplin. Kalau dulu masih ada debu di kolong tempat tidur, sekarang nggak boleh lagi, harus lebih diperhatikan," tuturnya.
HIN, lanjut dia, sudah mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada semua karyawan dengan protokol Covid-19. Kesehatan karyawan selalu dipastikan, lewat mengukur suhu badan tiga kali sehari selama shift dan tidak boleh lebih dari 37,3 derajat celcius.
Hal itu, sambungnya, disosialisasikan oleh tim marketing communication kepada calon tamu, melalui semua instrumen media. "Tinggal sekarang perlihatkan, kepada dunia dan tamu-tamu. Kita nggak akan balik lagi ke jaman Januari, ketika datang ke hotel suka-suka saja, sekarang semua pihak menyesuaikan," jelas dia.
Dirinya optimistis, industri perhotelan dan pariwisata akan mulai pulih di tengah new normal ini. "Karena kita drop bukan karena kejadian yang sifatnya bencana alam atau peristiwa seperti bom Bali, ini mendunia dan orang sudah jenuh pengen jalan-jalan. Jadi bagaimana kita kasih informasi yuk jalan lagi, semua aman kok, sejauh pakai protokol," tutur Iswandi.
Ia menambahkan, okupansi hotel HIN sekarang mulai meningkat. Pekan ini rata-rata sekitar 40 persen. "Hotel kami di Surabaya penuh, di Bandung sekarang sehari bisa 20 sampai 30-an kamar terisi. Sebelumnya pada pada Maret dan April lalu hanya dua sampai tiga kamar yang terisi," ungkapnya.
Di Medan dan Parapat pun hotel penuh. Sebab di sana tidak diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sedangkan mereka tidak bisa pergi ke Jakarta atau Singapura.
"Yang masih berat itu hotel di Bali, karena mayoritas tamunya dari luar Bali. Target hotel di bali kan wisatawan domestik luar bali dan wisatawan mancanegara," jelas Iswandi.