REPUBLIKA.CO.ID, Paman Sam Sekali lagi, berdasarkan spirit dari beberapa penulis dan pemimpin Yaudi, yang yakin bahwa AS yang makmur, kaya, dan kuat adalah Tanah yang Dijanjikan, maka kaum Yahudi sangat bersemangat dalam proses membentuk negara dan perkembangan ekonomi-politik AS.
Ada beberapa bukti betapa besar pengaruh nilai-nilai Yahudi dan semangat kebangkitan 'Israel Raya' yang terpatri pada beberapa simbol kenegaraan dan kejayaan AS. Bukti pertama adalah simbol Paman Samuel, yang dijadikan simbol kebangkitan AS. Hingga saat ini, AS sering disebut negara ''Paman Sam''.
Encyclopedia Americana mendiskripsikan bahwa: ''... Uncle Sam is a symbolic character who is commonly employed in cartoons as the personifications of The Unites States...'' Nama Paman Sam digunakan kali pertama pada 1812. Kartunis Thomas Nast, pada 1870, kembali menyebarluaskan figur Paman Sam sebagai simbol AS. Menjelang Perang Dunia I & II, James Motgomery Flagg menyebarluaskan gambar Paman Sam, untuk mengajak kaum muda AS supaya bergabung dalam dua Perang Dunia itu. Walau asal-usul nama Paman Sam belum begitu jelas, pada 1961 Kongres mengakui nama Paman Sam adalah nama dari Samuel Wilson (1766-1854), orang New York yang bekerja sebagai inspektur perbekalan perang pada Perang 1812.
Diskripsi singkat di atas jelas menggambarkan bahwa Paman Sam Wilson adalah Yahudi. Alasan pertama, ditilik dari asalnya, New York adalah pusat pemukiman terbesar kaum Yahudi di AS dan dunia, di mana mereka memang sangat bersemangat mendanai gerakan kemerdekaan dan pembentukan negara AS. Alasan kedua, ditilik dari nama, Paman Sam merupakan kependekan dari Samuel, nama bagian (Bab/Surat) yang juga ada pada Kitab Perjanjian Lama. Samuel I dan Samuel II (ditambah Raja-raja I dan Raja-raja II) berisi kisah-kisah Samuel, Saul, David (Daud) dan Salomon (Sulaiman) berkisar pada kejayaan Kerajaan Israel Raya.
Misalnya, sebagaimana termaktub pada Samuel I (7:2-14), dinyatakan:... ''Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki Israel. Tangan Tuhan melawan orang Filistin seumur Samuel, dan kota-kota yang diambil orang Filistin daripada Israel dikembalikan kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat, dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin...'' Alasan ketiga, dilihat dari fisik pakaian dan topinya, jelaslah bahwa topi yang dikenakan Paman Sam adalah topi yang biasa dipakai orang-orang Yahudi.
Bukti kedua adalah digunakannya mata uang dolar Amerika. Umum diketahui bahwa kaum Yahudi diaspora banyak menggantungkan hidup dari riba (membungakan uang). Mereka juga menguasai dunia perbankan AS. Misalnya adalah keluarga Meyer Amsscheel Rothschild (1744-1812), yang juga mendirikan organisasi cikal bakal gerakan Zionisme Internasional, Illuminati, pada tahun tepat AS diproklamasikan, 1776. Maka uang dolar juga mereka gunakan seabgai simbol perjuangan dan kejayaan Israel Raya.
Dolar AS disimbolkan dengan kode ''S'' yang merupakan simbol dari Haykal Sulaiman, yang akhirnya diruntuhkan oleh Kaisar Titus dari Romawi. Pada uang senilai 1 US $, tergambar sebuah piramida terpancung pada puncaknya, yang merupakan simbol dari gerakan Illuminati (sebuah organisasi cikal bakal Zionisme Internasional, berdiri di New York, 1 Mei 1776). Seperti diketahui bahwa Gedung World Trade Center (WTC), di New York yang baru saja diledakkan tersebut di atas, merupakan salah satu pusat perdagangan dan kantor lembaga keuangan terbesar di dunia.
Bukti ketiga adalah Perserikatan Bangsa-bangsa. Organisasi dunia ini, yang didirikan pada 24 Oktober 1945, merupakan simbol lain dari kejayaan AS. Dipilihnya kota New York sebagai markas PBB tentu saja bukan tanpa alasan. New York adalah markas terbesar para pemukim Yahudi sedunia dan menjadi pusat gerakan Zionis Internasional terbesar dan terkuat di dunia. PBB didirikan atas dana seorang bankir Yahudi, Rothshilds, yang belakangan kemudian diangkat menjadi Bapak PBB.
Penutup Berbagai peran yang telah dimainkan kaum Yahudi di awal pembentukan dan perkembangan AS akhirnya menimbulkan perasaan berutang budi orang AS kepada kaum zionis dan Israel. Bangsa AS akhirnya harus berterima kasih, dan bersikap baik kepada kaum Yahudi (dan Negara Israel) untuk membayar utang budi atas kontribusi kaum Yahudi bagi kemajuan AS.
Kini, bangsa AS tengah marah lantaran simbol-simbol kejayaannya diporakporandakan. Kita tunggu saja perkembangan berikutnya. Biasanya, setelah kambing hitam ditunjuk, AS melakukan berbagai tindakan ''balasan'' yang membabi-buta dilancarkan kepada pihak-pihak yang dituduhnya sebagai biang keladi penyerangan terhadap simbol-simbol kejayaan AS tersebut, terlepas apakah tuduhan tersebut benar atau salah