REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER --Pemotongan gaji sedang membayangi pemain-pemain Liga Primer Inggris, tak terkecuali pemain bintang. Klub Liga Primer sudah meminta pemain mereka untuk menerima pemotongan gaji, atau paling tidak penangguhan pembayaran, karena sedang berjuang menyelesaikan masalah keuangan karena pandemi corona.

Mantan bek Manchester United Gary Neville, menilai beberapa pemain akan menghadapi pemotongan gaji sampai setengahnya. Menurutnya, pemotongan gaji itu bisa membuat klub terhindar dari penyelidikan saat membeli pemain pada bursa transfer musim panas.

''Tak bisa dibayangkan klub seperti Everton bisa memotong gaji pemain mereka 50 persen, lalu menghabiskan uang di bursa transfer,'' kata Neville, dikutip dari Irishmirror, Senin (15/6).

Maka memang aneh, jika klub menghabiskan uang di bursa tranfer, dibandingkan untuk menunaikan tanggung jawab terhadap pemain. Menurut Neville, klub bisa saja bilang memotong gaji pemain di ruang ganti, lalu menghabiskan 20 juta poundsterling untuk membeli pemain baru, dan menggajinya 50 ribu pound per pekan.

Namun kini Chelsea, hampir pasti membeli Timo Werner seharga 52 juta poundsterling. Bahkan mereka sudah mendapatkan Hakim Ziyech dari Ajax dan sedang memburu Kai Havertz dari Bayer Leverkusen.

Liverpool sempat hampir mendapatkan Werner, namun mereka mundur perlahan karena tak mau menebus klausul pelepasan Werner dari RB Leipzig.

''Jika Anda ingin serius (mendapatkan Werner) dan menjalankan bisnis normal, dan bergantung pada pendapatan, dan tidak tahu bagaimana Anda akan menghasilkan uang, (tapi gagal) `khususnya karena kami tidak tahu kapan kapan kami bisa mulai bertanding lagi dengan disaksikan penonton,'' ucap manajer Liverpool, Juergen Klopp.

Ikuti Whatsapp Channel Republika