REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengucapkan duka cita mendalam terhadap adanya dokter yang meninggal dunia di Kabupaten Sampang, Madura, akibat terpapar Covid-19.
"Kawan saya di Sampang itu, memang saya tidak memeriksa dan mengonfirmasinya sendiri. Tapi, saya dihubungi keluarganya bahwa meninggal karena positif Covid-19," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi di Kota Surabaya, Selasa (16/5) pagi WIB.
Dokter yang bertugas di Sampang, Deny Dwi Yuniarto meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (15/6) pukul 03.00 WIB, setelah dirawat di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Saat meninggal, Deny mengalami gejala klinis mirip Covid-19, dan dilakukan tes usap yang hasilnya dinyatakan positif. Saat ini, kata Joni, istri almarhum Deny juga sedang mengalami masalah kesehatan dan diharapkan segera pulih.
"Mohon doanya untuk semua, sebab istri almarhum sekarang sedang sakit. Beberapa waktu lalu, anggota keluarganya ada yang meninggal dunia juga karena Covid-19," ucap Jony.
Menurut dia, penyebaran Covid-19 ini sangat tidak main-main dan terbukti telah banyak korban yang terdampak, terutama kesehatan, akibat virus tersebut. "Makanya kok masih ada yang percaya bahwa Covid-19 itu tidak ada. Memang kita tidak melihat langsung dengan mata telanjang, tapi efeknya jelas sangat terlihat dan membahayakan," katanya.
Sementara terhadap seorang dokter asal Bangkalan, Madura, yang juga meninggal dunia beberapa hari lalu, Jony belum mengonfirmasinya dan masih akan ditelusuri lebih lanjut.