REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Alumni Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin menggalang donasi untuk korban banjir bandang di Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Bantuan tahap pertama telah disalurkan pada Ahad (14/6). Bantuan tahap pertama telah disalurkan pada Ahad (14/6).
Penggalangan donasi dilakukan melalui pesan berantai dan media sosial. Penggalangan dana yang dilakukan hanya beberapa jam itu, berhasil mengumpulkan beberapa juta rupiah dari para alumni Unhas.
"Kepedulian ini merupakan bagian dari tanggungjawab kami sebagai masyarakat yang telah dididik untuk senantiasa memiliki bukan saja kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan sosial," kata Ketua I AM FE Unhas, Mursalim Nohong dalam siaran pers, Senin (15/6).
Menurut Mursalim, bantuan tahap pertama telah disalurkan melalui lembaga kemanusian Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan yang saat ini berada di Bantaeng. Penggalangan dana ujarnya, masih terus dilakukan untuk tahap selanjutnya agar bisa meringankan beban warga yang terdampak banjir bandang.
"Kami masih membuka donasi untuk tahap-tahap selanjutnya, mengingat masih banyaknya alumni yang tentunya memiliki kepedulian. Jika memungkinkan saya akan berangkat langsung ke Jeneponto untuk menyerahkan bantuan," ungkap Doktor Lulusan Universitas Brawijaya ini.
Bantuan yang diberikan ungkap Mursalim, nilainya tidak seberapa. Tapi dia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban. "Yang kami bantukan tidak seberapa nilainya tetapi yang terpenting bagi kami adalah bergerak untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir. Kita berharap saudara kita diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini," kata dia.
Bantuan Tahap pertama telah diserahkan Ahad (14/6) oleh Perwakilan I AM FE UNHAS yang saat ini berada di lokasi bencana, yakni Erwin Rani dan Irawati. Mereka menyerahkan pada masyarakat terdampak melalui perwakilan ACT Sulawesi Selatan dan diterima oleh Ibu Keti. Untuk tahap selanjutnya donasi akan diprioritaskan bagi alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. "Kami sementara melakukan inventarisasi alumni," ujar Erwin Rani.
Banjir bandang melanda kabupaten Bantaeng dan Jeneponto pada Jumat (12/6) lalu. Banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai Calendu yang tidak mampu menahan debit air hujan, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan rumah-rumah warga.
Jebolnya cekdam Balang Sikuyu juga ditengarai menjadi penyebab banjir. Banjir ini merupakan kali pertama terjadi di Bantaeng setelah 14 tahun terakhir belum pernah dilanda banjir.
Warga Bantaeng dan Jeneponto mulai membersihkan sisa-sisa kotoran dan lumpur yang masuk ke rumah-rumah mereka. "Kami sangat kewalahan membersihkan lumpur yang masuk ke rumah, lumpurnya tebal sekali," ungkap Fahrudin seorang warga di kota Bantaeng.
Fahrudin salah satu korban dampak banjir bandang yang rumah tempat tinggal dan usahanya terkena terjangan banjir bandang. Rumah dan tempat usahanya porak poranda akibat banjir tersebut. "Kami sangat butuh bantuan minimal tenaga," kata dia lagi.