Selasa 16 Jun 2020 16:18 WIB

Kabupaten Semarang Siapkan Satgas Covid di Tiap Pasar

Beberapa kasus covid-19 terbaru di Kabupaten Semarang berasal dari kalster pasar.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas medis menunjukkan hasil negatif pada alat diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 usai memeriksa salah satu pedagang di Pasar Babadan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/6/2020). Tes tersebut menyasar puluhan pedagang ikan untuk melacak serta memutus rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) dari lokasi ditemukannya puluhan pedagang maupun pengunjung yang dinyatakan positif COVID-19 di pusat penjualan hasil laut Pasar Ikan Rejomulyo (Pasar Kobong) Kota Semarang
Foto: ANTARA/AJI STYAWAN
Petugas medis menunjukkan hasil negatif pada alat diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 usai memeriksa salah satu pedagang di Pasar Babadan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/6/2020). Tes tersebut menyasar puluhan pedagang ikan untuk melacak serta memutus rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) dari lokasi ditemukannya puluhan pedagang maupun pengunjung yang dinyatakan positif COVID-19 di pusat penjualan hasil laut Pasar Ikan Rejomulyo (Pasar Kobong) Kota Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang bakal membentuk satgas Covid-19 di setiap pasar tradisional atau pasar rakyat. Pembentukan Satgas Covid-19 di setiap pasar tradisional ini dilakukan guna mengantisipasi munculnya klaster penularan baru, dari salah satu pusat aktivitas perekonomian masyarakat tersebut.

Ketua Pusat Pengendian dan Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono mengatakan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Semarang dalam beberapa hari terakhir penambahan terjadi dari klaster pasar tradisional.

Baca Juga

“Baik sejumlah pasar tradisional yang ada di wilayah Kota Semarang maupun pasar tradisional yang ada di Kabupaten Boyolali,” ungkapnya, dalam keterangan pers di Sekretariat Gugus Tugas Covid-19, kompleks kantor Setda Kabupaten Semarang, Selasa (16/6).

Para penderita baru tersebut, umumnya adalah warga Kabupaten Semarang yang berjualan di beberapa pasar di Kota Semarang tersebut. Selain itu, ada juga pedagang yang ‘kulakan’ dan bersinggungan dengan klaster pasar tradisional tersebut.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Semarang, khususnya para pedagang yang memiliki aktivitas di pasar tradisional, baik yang ada di Kabupaten Semarang dan sekitarnya untuk berperilaku disiplin dan menaati protokol kesehatan yang ada.

“Baik dalam hal membiasakan mencuci tangan, penggunaan hand sanitizer, selalu menggunakan masker serta dalam menerapkan physical distancing saat melakukan aktivitasnya di pasar tradisional tersebut,” ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang ini.

Satgas Covid-19 beranggotakan lima orang yang mengakomodasi lintas pemangku kepentingan dalam pengelolaan pasar tradisional maupun perwakilan para pedagang. Tugas satgas ini antara lain melakukan sosialisasi, melakukan pengawasan serta mengupayakan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dan protokol pencegahan di lingkungan pasar tradisional.

Sementara itu, terkait dengan data terkini Covid-19 di Kabupaten Semarang sampai dengan Selasa ini, jumlah positif Covid-19 yang saat ini masih dirawat ada delapan orang, yang diisolasi di rumah singgah ada 21 orang, sembuh 18 orang dan meninggal dunia enam orang. Sehingga kumlatifnya sampai dengan hari ini ada 53 orang.

“Dari data ini, posisi kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang di tingkat Provinsi Jawa Tengah masih tergolong sedang atau dalam peta persebaran berwarna orange,” ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement