Selasa 16 Jun 2020 18:40 WIB

NASA Jalin Kemitraan untuk Operasi Ruang Angkasa

NASA menjalin kerja sama dengan swasta untuk berbagai eskplorasi ruang angkasa.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Perusahaan SpaceX  Rabu (27/5) waktu setempat, meluncurkan dua astronaut ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) dalam misi yang disebut Demo-2.
Foto: nasa
Perusahaan SpaceX Rabu (27/5) waktu setempat, meluncurkan dua astronaut ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) dalam misi yang disebut Demo-2.

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON-- Perusahaan teknik yang berbasis di Houston, KBR Inc menjalin kerja sama dengan NASA dengan kontrak senilai 570,3 juta dolar Amerika Serikat (AS). Kemitraan ini untuk mengembangkan dan melaksanakan operasi luar angkasa di Marshall Space Flight Center di Huntsville, Alabama.

Seperti yang dilansir dari Reuters, Selasa (16/6), di bawah kontrak, KBR akan melakukan operasi muatan International Space Station (ISS) dan mendukung pengujian sistem peluncuran luar angkasa NASA.

Baca Juga

NASA sangat bergantung pada perusahaan-perusahaan swasta yang memiliki visi bersama untuk eksplorasi ruang angkasa. Sebab, mereka bersiap untuk kehadiran jangka panjang di Bulan dan mempersiapkan misi berawak ke Mars.

Sistem peluncuran luar angkasa saat ini adalah perjalanan NASA untuk mengangkut manusia dari Bumi ke bulan pada 2024. Perjalanan tersebut dijadwalkan dilaksanakan tahun depan.

KBR mengatakan pada Senin (15/6) bahwa pekerjaannya akan mendukung berbagai program NASA, pengembang muatan, lembaga pendidikan, lembaga mitra internasional ruang angkasa dan mitra komersial.

Sebelumnya, NASA terikat kontrak dengan SpaceX dan Boeing untuk membawa astronaut menuju dan dari ISS. Misi awak pertama perusahaan ini akan berlangsung pada 2020.

ISS dapat dibuka untuk turis mulai 2020. NASA telah mengumumkan mereka berencana menawarkan kesempatan pada astronot swasta berada di ISS, dengan tempat tidur semalam seharga 35 ribu dolar AS. Namun, itu juga belum termasuk tarif ongkos penerbangan ke ISS yang dapat menelan biaya hingga 60 juta dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement