REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Menggandeng sejumlah nama besar di kancah sepak bola Eropa dan Inggris, Raheem Sterling mengunggah video kampanye terbaru anti rasialisme dan diskriminasi di akun media sosialnya.
Kampanye ini pun masih sejalan dengan kampanye Black Live Matters, yang dipicu kembali oleh kematian warga afro amerika, George Floyd, akibat tindakan brutal kepolisian di Amerika Serikat pada bulan lalu.
Dalam video tersebut, sejumlah pemain dan mantan pemain Manchester City, seperti Kevin De Bruyne, Vincent Kompany, dan Gael Clichy, menyampaikan kejemuan mereka terhadap tindakan diskriminasi yang diterima oleh warga kulit hitam dan etnis minoritas.
Selain itu, ada pula pernyataan dari gelandang Liverpool, Jordan Henderson, mantan penggawa timnas Inggris, Gary Lineker, winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho, bek Bayern Muenchen, David Alaba, dan pesepak bola wanita asal Inggris, Lucy Bronze.
Semua pernyataan para pesohor di pentas sepak bola Eropa ini diawali dengan kalimat,''Saya sudah lelah.'' Kalimat itu pun kemudian diteruskan dengan berbagai bentuk diskriminasi yang diterima oleh warga kulit hitam.
Di ujung video, Sterling menutup semua pernyataan dari rekan-rekan sejawatnya itu dengan pernyataan,''Tapi saya tidak akan pernah lelah untuk menjadi orang berkulit hitam.''
Video itu kemudian diakhiri dengan dua kalimat penutup,''Perubahan harus segera dilakukan, dan perubahan itu terjadi saat ini.'' Ini menjadi kampanye terkini Sterling dalam isu memerangi rasialisme dan diskriminasi, terutama di sepak bola Inggris.
Sebelumnya, winger berusia 25 tahun itu sempat menyoroti soal minimnya representasi pelatih berkulit hitam atau yang berasal dari etnis minoritas di Liga Primer Inggris.
Seperti dilansir Sky Sports, Rabu (17/6), kampanye anti rasialisme terbaru winger Manchester City itu tidak terlepas dari kekecewaan Sterling melihat hasil laporan The Telegraph pada pekan lalu.
Dalam laporannya, media asal Inggris tersebut melakukan analisis keterwakilan orang-orang kulit hitam di lembaga-lembaga pemerintah ataupun organisasi olahraga di Inggris.
Berdasarkan laporan tersebut, tidak ada pemilik, direktur eksekutif, ataupun petinggi di jajaran direksi klub di 92 klub, baik di Liga Primer Inggris ataupun Liga Sepak Bola Inggris, yang merupakan warga kulit hitam.
Sementara dari badan olahraga, yang mendapatkan dana dari publik, hanya tiga persen badan olahraga yang memiliki orang kulit hitam yang duduk di jajaran direksi. Bahkan, 63 persen dari total badan olahraga di Inggris tersebut tidak memiliki anggota direksi berkulit hitam sama sekali.
''Sterling tentu melihat laporan ini dan mungkin terkejut dengan hasilnya. Sterling akhirnya meminta Pemerintah Inggris untuk bisa mengatasi kurangnya perwakilan warga kulit hitam di parlemen ataupun di organisasi-organisasi olahraga,'' tulis laporan Sky Sports, Rabu (17/6).