REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BRIsyariah Tbk menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah kepada pesantren sebagai bentuk pemberdayaan. Pada 2020, penyaluran KUR BRI Syariah pada pondok pesantren sebesar Rp 1 miliar.

Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy menyampaikan total penyaluran KUR BRIsyariah hingga bulan Mei 2020 mencapai Rp 4,65 triliun yang disalurkan kepada 121.730 nasabah. KUR disalurkan pada pelaku UMKM yang tergabung dalam komunitas seperti Bekraf, MUI, YBM BRI, pondok pesantren dan komunitas lainnya.

Fidri mengatakan pesantren merupakan salah satu rantai ekosistem yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi syariah. Pengembangan pesantren juga merupakan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang kini sedang terpuruk karena wabah. 

"Pemberdayaan UMKM, termasuk di lingkungan pesantren, menjadi langkah yang strategis mengingat sektor UMKM memberi kontribusi yang besar terhadap perekonomian," katanya dalam Webinar tentang Potensi Pesantren di Tengah Pandemi Covid-19, Kamis (18/6).

Fidri mengatakan, BRI Syariah fokus untuk memberikan dukungan dan solusi-solusi kepada para pelaku UMKM di lingkungan pesantren melalui berbagai program dan layanan. Seperti pembiayaan untuk kopontren dan layanan transaksi keuangan digital.

Ia juga melihat masih banyak UMKM yang berpotensi tumbuh di tengah pandemi Covid-19 antara lain yang bergerak di sektor barang-barang pribadi yang berhubungan dengan kesehatan, pengolahan pangan, e-commerce, pertanian. Sehingga bantuan permodalan melalui KUR dapat menjadi solusi.

BRIsyariah memproyeksikan dana pembiayaan KUR yang dapat disalurkan untuk sektor UMKM sampai akhir tahun ini mencapai Rp 3 triliun, dengan potensi peningkatan jumlah nasabah hingga 56 ribu. Khusus bulan Januari hingga Mei 2020, BRIsyariah telah menyalurkan sekitar Rp 2 triliun KUR atau 66 persen dari target KUR tahun ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika