Kamis 18 Jun 2020 21:08 WIB

RSUD Saiful Anwar Kini Miliki Gedung Khusus Pasien Covid-19

Diharapkan pasien lain noncovid-19 tetap bisa terlayani

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau gedung khusus pasien Covid-19 di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Kamis (18/6).
Foto: Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau gedung khusus pasien Covid-19 di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Kamis (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa memastikan, RSUD Saiful Anwar di Kota Malang telah memiliki gedung khusus pasien Covid-19. Gedung khusus ini diharapkan dapat memberikan rasa aman terhadap para pasien noncovid-19 lainnya.

"Harapannya, pasien lain tetap bisa terlayani. Yang terjangkit Covid-19 juga bisa terlayani. Yang pasien noncovid terproteksi, itu menjadi penting karena memang hal yang terkait dengan layanan Covid-19 disendirikan," ujar Khofifah saat ditemui wartawan di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Kamis (18/6).

Gedung khusus pasien Covid-19 berada di Paviliun Graha Puspa Husada. Bangunan ini terletak di sisi utara gedung utama RSUD Saiful Anwar, Kota Malang. Gedung berkapasitas 92 tempat tidur ini melakukan penanganan pasien Covid-19 dari tahap awal sampai akhir.

"Teman-teman bisa melihat bagaimana proses pemeriksaan awal sampai kemungkinan setelah mereka di-swab dan seterusnya. Di sini disiapkan secara komprehensif," jelas perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI ini.

Dengan adanya gedung khusus tersebut, pasien noncovid-19 tidak perlu khawatir lagi akan terkontaminasi virus. Sebab, ruangan yang digunakan pasien positif Covid-19 berbeda. Gedung khusus telah menyiapkan segalanya termasuk kamar jenazah pasien Covid-19.

Para tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Saiful Anwar juga telah mendapatkan pola khusus untuk memproteksi diri dari penyebaran Covid-19. "Teman-teman bisa melihat bagaimana sebetulnya tenaga kesehatan juga akan merasa aman dengan pola yang ada di sini," ucap Khofifah.

Tercatat, kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai angka 126 orang, Kamis (18/6). Dari angka tersebut, sembilan orang meninggal dan 75 pasien masih dalam perawatan. Sementara jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh sebanyak 42 orang.

Adapun total Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kota Malang sekitar 299 orang. Selanjutnya, angka Orang dalam Pemantauan (ODP) tercatat 954 jiwa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement