Sabtu 20 Jun 2020 07:08 WIB

China Sesalkan Resolusi IAEA untuk Iran

China bersama Rusia mendukung Iran dalam perjanjian nuklir

Rep: IRNA/ Red: Elba Damhuri
Bendera Badan Energi Atom Internasional berkibar di di Vienna International China dalam rangka pembicaraan nuklir Iran bersama Prancis, Jerman, Inggris, Cina, Rusia, AS, dan Iran, Ahad (17/1).
Foto: EPA
Bendera Badan Energi Atom Internasional berkibar di di Vienna International China dalam rangka pembicaraan nuklir Iran bersama Prancis, Jerman, Inggris, Cina, Rusia, AS, dan Iran, Ahad (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- China menyatakan sikap mendukung Iran terkait resolusi Badan Energi dan Atom Internasional (IAEA). Diplomat China di Wina, Austria, menyatakan penyesalan mendalam atas resolusi yang diadopsi Dewan Gubernur IAEA terhadap Iran.

“China sangat menyesalkan Resolusi Dewan IAEA kepada Iran, karena ada implikasi sangat besar dari langkah ini terhadap prospek perjanjian nuklir. China dan Rusia menentang resolusi di atas,” ungkap diplomat China, Jumat (19 Juni).

Sebelumnya membahas pertemuan Dewan IAEA pada Kamis, Duta Besar China di Wina Wang Qun mengaitkan ketegangan Iran-IAEA baru-baru ini terkait dengan kesepakatan nuklir Iran, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang dilawan Amerika Serikat (AS).

Wang mengatakan akar penyebab situasi ini terletak pada unilateral dan praktik-praktik intimidasi dari AS, sebagaimana dibuktikan dengan penarikan sepihaknya dari JCPOA dan kebijakan tekanan maksimumnya terhadap Iran.

"AS tidak hanya mengakhiri pengabaian sanksi yang mencakup semua proyek nuklir yang berasal JCPOA, tetapi juga mendorong perpanjangan embargo senjata terhadap Iran dalam upaya untuk sepenuhnya menghancurkan JCPOA," Wang menegaskan.

Terlepas dari perlawanan serius Rusia dan China, namun resolusi anti-Iran telah disetujui dalam pertemuan Dewan IAEA.

Dalam pernyataan IAEA, troika Eropa di bawah dukungan AS mendesak Iran agar berhenti menolak inspektur IAEA masuk ke akses dia dua situs nuklir Iran. Sebaliknya, Iran menyatakan permintaan IAEA itu didasarkan hanya pada klaim Israel.

Resolusi itu menyinggung ketidakmauan Iran bekerja sama dengan IAEA dan kemungkinan perpanjangan embargo senjata kepada Iran.

Duta Besar Iran untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina, Kazem Gharibabadi, menyatakan Republik Islam Iran sepenuhnya menolak resolusi Dewan Gubernur IAEA. Iran akan mengambil aksi yang sesuai dan perlu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement