Selasa 23 Jun 2020 06:11 WIB

AP II: Jadwal Penerbangan Mulai Harus Dimaksimalkan

AP II akan mendorong sebaran jadwal penerbangan lebih merata. 

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Calon penumpang melihat jadwal penerbangan yang dibatalkan di Terminal 1A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (25/4). Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan jadwal penerbangan yang sudah dialokasikan saat ini harus dimaksimalkan. Hal tersebut menjadi salah satu yang diatasi oleh maskapai selain rute dan frekuensi penerbangan yang juga harus dimaksimalkan. 
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO
Calon penumpang melihat jadwal penerbangan yang dibatalkan di Terminal 1A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (25/4). Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan jadwal penerbangan yang sudah dialokasikan saat ini harus dimaksimalkan. Hal tersebut menjadi salah satu yang diatasi oleh maskapai selain rute dan frekuensi penerbangan yang juga harus dimaksimalkan. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan jadwal penerbangan yang sudah dialokasikan saat ini harus dimaksimalkan. Hal tersebut menjadi salah satu yang diatasi oleh maskapai selain rute dan frekuensi penerbangan yang juga harus dimaksimalkan. 

“Jadwal penerbangan yang sudah dialokasikan harus dimaksimalkan, lalu rute penerbangan harus kembali diaktifkan, dan frekuensi penerbangan di rute yang sudah aktif harus ditingkatkan dari yang ada sekarang," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya yang diterima, Selasa (23/6). 

Baca Juga

Meski saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19, Awaluddin memastikan AP II akan memaksimalkan jadwal penerbangan yang ada di bandara. Dia menegaskan, AP II akn mendorong sebaran jadwal penerbangan lebih merata. 

Dia memastikan akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk maskapai agar tidak ada lagi yang saling mengajukan penerbangan hanya di jam-jam tertentu. "Dengan begitu banyak alternatif pilihan jam penerbangan bagi para pengguna jasa,” tutur Awaluddin. 

Awaluddin menambahkan, sktor penerbangan nasional memiliki kemampuan berkontribusi besar dalam mendukung aktivitas dan perekonomian Indonesia. Tiga kelebihan di moda transportasi udara yaitu flexibility untuk mendukung pergerakan orang, lalu capacity untuk mobilisasi besar, serta connectivity untuk menyatukan Indonesia yang merupakan negara kepulauan

“Jangan sampai tiga kelebihan yang dimiliki sektor penerbangan itu menghilang begitu saja karena pandemi Covid-19. Harus ada perbaikan supaya kontribusi sektor penerbangan tetap terjaga dan ditingkatkan pada masa adaptasi kebiasaan baru ini," ungkap Awaluddin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement