Selasa 23 Jun 2020 12:15 WIB

Doni: Asap Karhutla Bisa Tingkatkan Risiko Covid-19

Asap karhutla bisa berdampak buruk bagi pasien Covid-19

Red: Esthi Maharani
Relawan mencoba memadamkan api ketika simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau
Foto: Antara/Rony Muharrman
Relawan mencoba memadamkan api ketika simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan asap pekat yang timbul jika terjadi kebakaran hutan dan lahan, khususnya lahan gambut, bisa berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan meningkatkan risiko terpapar Covid-19.

“Asap yang pekat bisa timbulkan ancaman kesehatan bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki asma atau ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Dampaknya adalah berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit asma ini apabila terpapar Covid-19,” kata Doni usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/6).

Maka itu, kata Doni, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan upaya pencegahan agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak terjadi. Doni meminta kerja sama lebih erat antara seluruh komponen masyarakat di seluruh daerah untuk memitigasi karhutla terutama di daerah yang rawan kebakaran.

“Kerja keras, kerja sama dari seluruh komponen masyarakat di seluruh daerah yang tiap tahun alami kebakaran hutan dan lahan yang cukup besar, terutama di kawasan lahan gambut sangat diperlukan. Kita hindari asap agar kita juga bisa selamat dari bahaya Covid-19,” katanya.