Selasa 23 Jun 2020 23:15 WIB

Sholat Jumat Saat Penaklukan Konstantinopel

Penaklukan Konstantinopel terjadi pada hari Jumat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Sholat Jumat Saat Penaklukan Konstantinopel. Foto ilustrasi: konstantinopel
Foto: gatesofiana
Sholat Jumat Saat Penaklukan Konstantinopel. Foto ilustrasi: konstantinopel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada 23 Maret 1453, Sultan Mehmet II yang juga dikenal secara luas dengan Muhammad al-Fatih  berangkat dari Edirne dengan penuh kemegahan bersama seluruh pasukannya, prajurit kavaleri, dan prajurit infantri.

Dalam Buku berjudul “1453: Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim”, Roger Crowley menjelaskan, hari itu adalah hari Jumat, hari yang mulia bagi umat Islam. Hari Jumat memang sengaja dipilih untuk menambah kesakralan penyerangan ke Konstantinopel.

Baca Juga

Saat berangkat menuju konstantinopel, Sultan Mehmet II ditemani ulama, syekh dan para habib. Para tokoh agama Islam tersebut membaca doa berulang-ulang, bergerak maju bersama pasukan yang lain, dan berkuda.

Saat hendak melakukan melaklukkan Konstantinopel, puluhan ribu umat Islam pun melaksanakan sholat Jumat yang bisa dikatakan sebagai sholat Jumat termegah dan terpanjang yang pernah terjadi pada 1453.